Mohon tunggu...
Faedhal Amjad Nawaf
Faedhal Amjad Nawaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Iklan dalam Kehidupan Sehari-hari

8 Juli 2024   18:57 Diperbarui: 8 Juli 2024   19:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Pixabay

Iklan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari iklan televisi yang kita lihat saat sarapan, hingga iklan yang top  muncul di ponsel saat kita berselancar di internet, pengaruhnya meresap ke berbagai aspek kehidupan kita. Tapi, bagaimana sebenarnya iklan mempengaruhi kita sehari-hari?  Ada beberapa pengaruh iklan dalam kehidupan sehari-hari , mari kita bahas lebih lanjut.

1. Membentuk Kebiasaan Belanja 

   Membentuk kebiasaan belanja adalah salah satu aspek kuat dari pengaruh iklan dalam kehidupan sehari-hari. Iklan tidak hanya sekadar memberi informasi tentang produk, tetapi juga secara aktif menciptakan keinginan dan kebutuhan baru di dalam diri kita. Melalui pengulangan pesan-pesan yang persuasif dan menarik, iklan mampu merangsang emosi dan mengubah persepsi kita terhadap barang atau layanan tertentu. Misalnya, iklan yang menonjolkan keunggulan suatu produk dapat membuat kita merasa bahwa barang tersebut adalah keharusan untuk dimiliki, bahkan jika sebenarnya tidak demikian. Teknik-teknik psikologis seperti penekanan pada diskon besar, penawaran terbatas, atau testimoni dari pengguna lainnya, juga digunakan untuk memperkuat dorongan pembelian kita. Dengan demikian, iklan tidak hanya berperan sebagai penginformasian, tetapi juga sebagai agen yang berperan aktif dalam membentuk preferensi dan kebiasaan belanja kita sehari-hari.

2. Menentukan Gaya Hidup

   Iklan memiliki kekuatan yang signifikan dalam menentukan gaya hidup kita sehari-hari. Lebih dari sekadar menjual produk, iklan sering kali menjual sebuah aspirasi atau citra ideal yang kita ingin capai. Misalnya, iklan pakaian tidak hanya menunjukkan pakaian yang dijual, tetapi juga menampilkan model dengan penampilan yang sempurna, menjalani kehidupan glamor dan aktif. Pesan yang disampaikan adalah bahwa dengan membeli dan mengenakan pakaian tersebut, kita bisa mendekati gaya hidup ideal yang digambarkan. Selain itu, iklan sering kali menciptakan tren gaya hidup yang baru. Misalnya, iklan produk kesehatan seperti smoothie hijau atau alat olahraga terbaru mendorong kita untuk mengikuti tren hidup sehat. Dengan menampilkan selebritas atau influencer yang kita kagumi menggunakan produk tersebut, iklan membuat kita percaya bahwa mengikuti tren ini adalah cara yang benar untuk hidup. Akibatnya, kita mulai mengubah pola makan, rutinitas olahraga, dan bahkan kegiatan sosial kita untuk menyesuaikan dengan gaya hidup yang dipromosikan. Dengan cara ini, iklan tidak hanya mempengaruhi keputusan pembelian kita, tetapi juga membentuk gaya hidup dan nilai-nilai yang kita anut, mengarahkan kita pada cara hidup yang selaras dengan pesan-pesan komersial yang mereka sampaikan.

3. Dampak  pada Kesehatan Mental

   Iklan memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental kita. Pesan-pesan iklan yang sering menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis atau gaya hidup yang tampak ideal dapat secara tidak langsung mempengaruhi persepsi diri kita. Terpapar terus-menerus dengan citra-citra yang disempurnakan ini dapat membuat kita merasa tidak puas dengan penampilan atau kehidupan kita sendiri. Hal ini dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan rendah diri. Selain itu, iklan yang menekankan pentingnya memiliki produk tertentu untuk mencapai kebahagiaan atau kesuksesan juga dapat menimbulkan tekanan psikologis tambahan. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi sikap kritis terhadap pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan dan untuk mengenali bahwa gambaran yang ditampilkan dalam iklan sering kali tidak merepresentasikan kehidupan nyata atau kebahagiaan yang sebenarnya.

4. Pengaruh pada Anak dan Remaja 

   Iklan memiliki pengaruh besar pada anak-anak dan remaja karena mereka merupakan kelompok yang rentan dan mudah dipengaruhi. Anak-anak sering kali belum memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pesan-pesan iklan secara kritis. Iklan yang ditujukan kepada mereka sering kali menampilkan mainan, makanan cepat saji, atau produk fashion yang menarik perhatian mereka dengan janji-janji kebahagiaan atau kepuasan instan. Karena belum terbentuknya kemampuan kritis yang matang, anak-anak dan remaja cenderung percaya pada apa yang mereka lihat di iklan, dan ini dapat membentuk preferensi belanja mereka di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua dan masyarakat untuk membimbing anak-anak dalam mengonsumsi media secara bijak dan memberi mereka keterampilan untuk menginterpretasikan iklan dengan kritis.

5. Agen Perubahan Sosial dan Budaya

   Iklan tidak hanya sekadar alat untuk mempromosikan produk atau layanan, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan sosial dan budaya yang kuat. Melalui kampanye-kampanye yang cerdas dan terarah, iklan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap berbagai isu sosial dan budaya. Misalnya, iklan yang mendukung kesetaraan gender atau mengadvokasi untuk perlindungan lingkungan dapat meningkatkan kesadaran dan memicu diskusi publik yang mendalam tentang topik-topik ini. Selain itu, iklan juga dapat mempromosikan nilai-nilai positif seperti keragaman, inklusi, dan kepedulian sosial, memainkan peran penting dalam membentuk norma-norma baru dalam masyarakat. Dengan menggunakan platform yang luas dan daya jangkau yang besar, iklan memiliki potensi untuk menginspirasi dan memotivasi perubahan perilaku dan pandangan masyarakat yang lebih luas.

   Jadi, iklan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap kehidupan sehari-hari kita. Meskipun mereka dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan memperkenalkan inovasi baru, kita juga harus waspada terhadap dampak negatif yang mungkin timbul. Penting bagi kita untuk menjadi konsumen yang bijak, mampu mengevaluasi iklan secara kritis, dan tidak mudah terpengaruh oleh pesan-pesan yang mungkin tidak sesuai dengan nilai dan kebutuhan kita. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan iklan sebagai sumber informasi yang berguna tanpa terjebak dalam dampak negatifnya.

Referensi : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun