Penurunan angka stunting di Indonesia khususnya di Jawa Barat menjadi perhatian yang cukup serius. Berdasarkan data penanganan stunting di Jawa Barat, jumlah balita stunting di Jawa Barat pada tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, di tahun 2021 mulai terlihat dampak nyata dari penanganan stunting, bahwasannya terjadi penurunan angka balita yang mengalami stunting sebesar 33,68%. Selanjutnya, hasil data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Jawa Barat mencapai 20,2% pada tahun 2022. Terjadinya penurunan angka stunting tidak terlepas dari peran pemerintah beserta jajarannya dan juga masyarakat yang turut berkontribusi dalam penyelesaian masalah ini.Â
Dengan tema KKN Tematik Si Penting (Mahasiswa Peduli Stunting), mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia juga turut ikut mengambil peran dalam rangka pencegahan stunting di Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi, Subang, Jawa Barat. Beranggotakan 10 orang, para mahasiswa berhasil membuat beberapa program kerja sebagai upaya pencegahan stunting di desa tersebut.Â
Kegiatan penyuluhan mengenai pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan stunting dengan target audiens anak-anak sukses dilakukan di 5 sekolah dasar yang ada di Desa Purwadadi. Rangkaian acara penyuluhan diisi dengan pematerian yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak sekolah dasar di MI Nurul Huda, SDN Ekabakti, SDN Wanaraja, SDN Wanabudaya, dan SDN Purwamekar.Â
Program kerja kedua yang dilaksanakan oleh mahasiswa yaitu pendampingan dapur sehat atasi stunting atau disebut juga dengan "dahsat". Para mahasiswa menyiapkan sumber pangan sehat dan padat gizi seperti susu, telur, dan buah-buahan dan mendistribusikannya kepada 10 keluarga risiko stunting yang ada di Desa Purwadadi. Selain itu, bertepatan dengan hari kemerdekaan, para mahasiswa juga membuat dan membagikan 50 pcs puding sehat dan bergizi kepada warga saat kegiatan pawai berlangsung.Â
Selain kedua program di atas, para mahasiswa juga berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Purwadadi. Kegiatan kolaborasi ini dilakukan di posyandu yang ada di setiap RW di Desa Purwadadi. Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, sesi konsultasi mengenai perkembangan anak dengan bidan, dan pemberian makanan sehat dan bergizi kepada ibu dan anak menjadi agenda utama di program kolaborasi ini sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Purwadadi. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H