Mohon tunggu...
Fadya Aqilla Khairunnisa
Fadya Aqilla Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia

MBTI : ENTP HOBI : menggambar, baca komik, nonton film, dengar musik. Anak ke 4 dari 4 bersaudara. BAKAT : Menyampaikan ide, menggambar, melafalkan ayat suci Quran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kepribadian Pecinta Kucing Menurut Behaviorisme

17 Juli 2024   13:53 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:19 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/paco yao

Sudah menjadi kebutuhan manusia membutuhkan Psychological Well Being. Banyak faktor yang memengaruhi Psychological Well Being tidak hanya Pet Attachment saja, Ryff (1995) menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi Psychological Well Being antara lain usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dukungan sosial, religiusitas, dan kepribadian.

Hewan peliharaan menawarkan kesejahteraan psikologis bagi pemiliknya. Brown dan Katcher (2001) menyebutkan bahwa hubungan dengan hewan pendamping dapat memberikan cara yang aman untuk belajar mempercayai makhluk hidup lain, dengan demikian menyediakan jembatan menuju kontak manusia.

1. Bagaimana karakteristik individu memilih hewan

Individu dengan karakteristik kepribadian tertentu mungkin cenderung memilih hewan peliharaan yang sesuai dengan kepribadian mereka.

Misalnya, seseorang yang ekstrovert dan energik mungkin lebih suka hewan peliharaan yang aktif dan sosial seperti anjing, sementara individu yang lebih introvert dan tenang mungkin lebih memilih hewan peliharaan yang lebih independen seperti kucing.

Kepribadian seseorang juga dapat memengaruhi kebutuhan emosional mereka yang ingin dipenuhi melalui interaksi dengan hewan peliharaan.

Misalnya, individu yang mencari kehangatan dan kasih sayang mungkin lebih cenderung memilih hewan peliharaan yang bersifat penyayang dan penuh perhatian.

2. Pengaruh pet attachment catlovers

P pemilik kucing yang memiliki hubungan yang kuat dengan hewan peliharaan mereka dapat mengalami manfaat psikologis yang positif, seperti peningkatan kesejahteraan emosional dan psikologis Gresik (Rizka Wahidah dkk, 2023).

Pengaruhnya terhadap emosional dapat dilihat dari interaksi dengan kucing, seperti membelai atau mendengarkan suara dengkurannya, dapat menenangkan pikiran dan tubuh, mengurangi tingkat stres dan kecemasan.

Kucing dapat menjadi teman yang setia dan membantu mengurangi perasaan kesepian, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri. Memelihara kucing dapat meningkatkan interaksi sosial dengan menciptakan percakapan yang menarik dan membangun hubungan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

.

3. Behaviorist punya pendapat!

Memelihara hewan peliharaan dapat memainkan peran dalam pembentukan kepribadian seseorang. Teori behaviorisme dapat memberikan pemahaman tambahan tentang bagaimana interaksi dengan hewan peliharaan dapat memengaruhi perilaku dan kepribadian individu melalui proses pembelajaran dan penguatan.

Bahasan ini dapat dikaitkan dengan teori behaviorisme. Bahwa memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis pemiliknya melalui interaksi positif dan dukungan emosional yang diberikan oleh hewan tersebut.

Misalnya, ketika seseorang memberikan perhatian, kasih sayang, dan merawat hewan peliharaannya dengan baik, hal ini dapat memicu respons positif dari hewan tersebut seperti kasih sayang balik dan kebahagiaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perasaan positif dan kesejahteraan psikologis pemiliknya, perilaku ini diperkuat dan cenderung diulang.

Pecinta kucing mungkin belajar mencintai kucing melalui observasi/modelling. Jika seseorang tumbuh dalam keluarga yang memelihara kucing dan melihat anggota keluarganya berinteraksi positif dengan kucing, mereka mungkin mengembangkan perilaku serupa.

Lingkungan di mana seseorang tumbuh juga dapat memengaruhi kecintaan mereka terhadap kucing. Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan di mana banyak orang memelihara kucing mungkin lebih cenderung menjadi pecinta kucing.

Dari perspektif behaviorisme, interaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai proses pembelajaran yang melibatkan penguatan positif. Ketika seseorang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada hewan peliharaannya, perilaku tersebut diperkuat oleh respons positif dari hewan tersebut, seperti ekspresi kasih sayang atau kegembiraan.

Input sumber gambahttps://id.pinterest.com/laura zijlstra
Input sumber gambahttps://id.pinterest.com/laura zijlstra

Oleh karena itu, interaksi tersebut dapat menciptakan pola perilaku dan respon emosional yang positif pada pemilik hewan peliharaan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian pemiliknya.

Teori perilaku/behaviorism memungkinkan kita memahami bagaimana pembelajaran dan penguatan pengalaman dapat berperan dalam pengembangan kepribadian individu melalui interaksi dan hubungan dengan hewan peliharaan.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di rumah ketika ada kucing yang mati, penduduk rumah akan merasakan kemiskinan setelah kematiannya."

Hadis ini menunjukkan bahwa keberadaan kucing di rumah bisa membawa berkah, dan kepergiannya dapat meninggalkan suatu kerugian atau kekosongan.

Sepertinya bahasan ini lumayan sensitive terhadap para pecinta hewan yang tidak memelihara hewan dirumahnya. Lalu apakah yang tidak memelihara hewan tidak memiliki Psychological Well Being?. Tentu tidak, dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pet Attachment terhadap Psychological Well Being pemilik hewan peliharaan di Kota Gresik (Rizka Wahidah dkk, 2023 Terdapat banyak hal yang memengaruhi kepribadian, dan tidak dapat disamaratakan, karena setiap individu unik dengan pengalaman, lingkungan, dan interaksi sosial yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun