Sedih, sedih, sedih...itulah kata yang hanya bisa terucap.........kala mengalami peristiwa hari ini .
Seperti biasa tiap diawal bulan saya menghadiri rapat pkk tingkat kecamatan, kebetulan pada saat itu ada presentasi dari puskesmas tentang HIV dan Aids.
Sebelum menyampaikan materinya kami diberikan beberapa pertanyaan seputar HIV dan Aids, yang 2 diantaranya mengganggu saya hingga saya berkeinginan untuk menulis. yaitu
1. Untuk mencegah penularan hiv aids , maka odha harus menggunakan kondom bila melakukan hubungan sexsual benar atau salah.
Jawaban yang saya pilih adalah SALAH, karena menurut saya walaupun menggunakan kondom dengan kualitas bagus dan rangkap 7 pun , penularannya akan tetap terjadi.
Kondom bukanlah senjata untuk melawan HIV Aids, penyakit ini harus diberangus dengan kesadaran bahwa melakukan hubungan sexsual di luar nikah dan berganti ganti pasangan atau tidak setia pada pasangan adalah penyebab utama dari penularannya, jadi HARAM kan tindakan tersebut.
2. Penularan HIV Aids bisa melalui pengguna Narkoba yang bergantian menggunakan jarum suntik benar atau salah.
Jawaban saya adalah BENAR dengan menghapus kalimat yang bergantian menggunakan jarum suntik.
Pertanyaan diatas membuat pengertian rancu, jadi kalau jarumnya nggak bergantian nggak apa dong pakai narkoba, emang pengguna narkoba bisa nyadar kalau harus jarum masing masing? NONSEN toh.
Penyuluhan penyuluhan yang salah kaprah akhirnya tidak akan efektif mendapatkan hasil. Yang harus ditekankan adalah bagaimana ;
1. HARAM UNTUK MENDEKATI ZINA
2. HARAM MENGGUNAKAN NARKOBA.
Satu lagi yang membuat saya sedih, Pada buku pelajan PJOK kelas XI terbitan Kemendikbud halaman 129, kebetulan anak saya kelas XI Tentang Gaya Pacaran yang Sehat.
Aduh Kenapa itu harus diajarkan disekolah, padahal pacaran itu adalah awal dari perbuatan sex bebas. Apa yang menyusun tidak bernalar sih.
Harusnya ditekankan pada anak didik kita bahwa MENDEKATI ZINA ITU HARAM, mendekati please,
pacaran itu termasuk katagori mendekati.
Sedih , sedih rasanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H