Senja hari ini, masih saja sama
meski detak jarum jam tak henti mengeja
adakah esok, senja kembali berwarna jingga,
juga mengalun nyanyian-nyanyian purba.
Oh, aku tak bisa tak bertanya
sebab misteri kian hitam menjelaga
sebagaimana Musa yang hilang kembara:
melempar pertanyaan, menagih jawaban.
Andai saja aku nelayan dengan sampan
tak kan gentar, badai menerjang
andai saja aku nelayan dengan sampan
berbekal kerlip bintang, paham jalan pulang
Andai saja aku nelayan dengan sampan
tak kan limbung, angin membedal
andai saja aku nelayan dengan sampan
berbekal suara burung, paham asal muasal
Adakah esok, senja kembali berwarna jingga,
juga mengalun nyanyian-nyanyian purba.
sementara detak jarum jam tak henti mengeja
pada senja, yang juga masih sama.
Oh, masih saja aku bertanya,
sementara, dibanding Baginda Musa:
aku bukanlah apa-apa.
Â
Fakfak, 30 November 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H