Mohon tunggu...
fadri mustofa
fadri mustofa Mohon Tunggu... -

Penyuka tempe goreng yang masih bersikeras membikin Tuhannya terharu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-sajak Hujan

6 Desember 2012   18:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta Hujan

Cinta hujan tak pilih kasih

Begitu juga Aku

Bagaimana denganmu?

Yogya, 22 November 2012

Bergumam pada Hujan
Entah apa yang membuatmu tak punya malu
Aku tak tahu
Kau masih saja seperti itu
Meski jas hujan memeluk tubuhku
Kau tak juga malu
Masih saja bibirmu mendarat dipipiku
Meski kuusap bekas ciumanmu
Kau tak juga malu
Masih saja jemarimu mengusap-usap wajahku

Yogya, 1 Desember 2012

Masih Sama

Cinta hujan masih sama
Meski ia hadir dengan petir
Cinta hujan masih sama
Meski ia hadir dan kau menolaknya
Ya, cinta hujan masih sama sayang!
Ia masih saja mencumbu ubun-ubun anak-anak dipelataran rumah
Ia masih saja memeluk dahan pohon dibelakang rumah
Dan sesekali ia menyapa kita:sapalah!

Yogya, 24 November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun