Mohon tunggu...
Hening Mangesti
Hening Mangesti Mohon Tunggu... Lainnya - Ning04_

Anak manusia yang suka senyum dan ketawa👣

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekejap tapi Lekat

3 November 2023   23:21 Diperbarui: 3 November 2023   23:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelangi kuncup merekah
Cairlah kutub selatan melebur
Berdebar; hati rasa nyiur
Segala susah mendadak pukah

Ah, detak berisik mengusik
Pelangi muda menguasai hati
Lucu sekali, berkilau-kilau netranya bak mentari
Apa ini? Ramai bunga-bunga menyanyi

Langit dan bumi satu hati
Tapi nihil melebur menyatu
Senja laksana candu; mengikat menggentayangi
Dan sayangnya, cukup dilihat dan cukup tau

Duh, ia bagian dari asmaraloka
Dibuang sayang, digenggam erat perih
Telah kuselesaikan segala nestapa tersisa
Kuucapkan, "Terima kasih sudah pernah bersama."

Pekalongan, 1 November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun