Oleh karena itu, dibutuhkan strategi-strategi yang diimplementasikan bukan hanya pada tingkatan nasional, tetapi juga pada tingkat daerah terutama pada pesisir dengan bantuan dari pemerintah daerah, masyarakat, maupun pihak ke-tiga lainnya dengan tujuan bukan hanya mengatasi sampah laut, namun juga dengan tujuan peningkatan kapasitas masyarakat terutama masyarakat pesisir.. Indonesia sendiri memiliki beberapa pilar yang tercantum dalam National Plan of Action for Combating Marine Plastic Debris dalam menangani masalah tersebut, pilar-pilar tersebut adalah:
- Meningkatkan Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku berbagai pihak yang berkepentingan baik dari Pemerintah Sendiri, Industri, hingga masyarakat merupakan salah satu hal kunci yang harus dilakukan. Tanpa adanya rasa tanggung jawab Bersama, tentu masalah sampah di Indonesia akan sulit untuk ditangani.
- Mengurangi kebocoran sampah darat
Dengan limbah-limbah yang berasal dari rumah-rumah juga perkotaan menjadi sumber utama sampah di laut. Penanganan sampah di darat menjadi salah satu fokus utama dalam mengatasi permasalahan sampah laut.
- Mengurangi kebocoran sampah laut
Sampah dari aktivitas perikanan, juga kapal-kapal transportasi dan turisme juga menjadi penyumbang sampah di laut. Peningkatan pengelolaan sampah di Pelabuhan, pulau-pulau kecil, dan pesisir menjadi bagian besar dari usaha penanganan sampah laut.
- Mengurangi Produksi dan Penggunaan Plastik
Dengan plastik mencakup 80% sampah di laut, industri juga usaha yang menjadikan plastic sebagai bagian dari usaha diharuskan untuk mengurangi penambahan sampah plastic baru dengan penggunaan material daur ulang atau bio-degredable.
- Meningkatkan mekanisme pendanaan, perubahan peraturan, dan penegakan hukum
Adanya pendanaan dan kerjasama baik dari pemerintah pusat, daerah, dan juga pihak ke-tiga lainnya dalam penanganan permasalahan sampah dari segi penegakan kebijakan, pelaksanaan program, hingga penggunaan teknologi baru yang ramah lingkungan juga menjadi bagian besar dalam usaha ini.
Tentu dengan pilar-pilar tersebut dibutuhkan program-program yang nyata baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak lainnya. Beberapa program seperti program Bulan Cinta Laut yang dimiliki Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menjadi salah satunya. Dimana KKP dengan bantuan masyarakat pesisir terjun langsung untuk menangani permasalahan diberbagai daerah pesisir di Indonesia.Â
Selain itu, program dari pihak luar seperti Project Stop yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia oleh Lembaga SYSTEMIQ yang ditujukan untuk meningkatan kapasitas pengelolaan sampah juga membantu dalam menangani masalah sampah laut di Indonesia. Penulis sendiri merasa program-progam ini dapat menjadi batu loncatan dimana di masa yang akan datang berbagai kolaborasi antara pemerintah dengan pihak-pihak lain terutama masyarakat memegang peran penting dimana kesadaran dan kemauan Bersama untuk menangani permasalahan sampah laut ini dapat menciptakan Indonesia yang berhasil dalam memerangi sampah plastik terutama jika Indonesia ingin mencapai target pengurangan sampah plastik hingga 70% pada tahun 2025 (Setiawan, 2021).
REFERENSI
Mukhtasor, 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut, 1st ed. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Setiawan, A., 2021. Indonesia.go.id - Selamatkan Laut dari Sampah Plastik [WWW Document]. URL https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-plastik (accessed 10.17.22).
UNESCO, 2022. Plastic pollution in the ocean: data, facts, consequences [WWW Document]. URL https://oceanliteracy.unesco.org/plastic-pollution-ocean/ (accessed 9.19.22).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H