Scott menawarkan empat langkah untuk menjadikan kita pribadi yang bangga akan diri sendiri dan siap menghadapi berbagai masalah tanpa perlu menekan diri dengan berbohong dan menyalahkan pihak lain (pointing finger to others). Keempat langkah tersebut yaitu, penundaan kepuasan, penerimaan tanggung jawab, dedikasi terhadap kebenaran dan keseimbangan.
Dalam bukunya pula Scott menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengasuh anaknya. Apakah orang tua menjalankan pola kedisiplinan dengan penuh cinta, atau dengan cara yang sebenarnya menghukum si anak, apakah orang tua seseorang yang bisa memenuhi janjinya kepada anak. Pola asuh terhadap anak jelas memiliki dampak terhadap perkembangan mental anak dalam menghadapi dunia di saat dewasa nanti.
Memang tidak sesimpel itu dalam melihat motivasi seseorang berbohong. Tapi semua penjelasan itu bisa dirangkai Scott dengan baik karena didukung data dan pengalaman dirinya sendiri sebagai seorang psikoanalisis-psikiater. Maka, tidak heran banyak buku psikologi banyak mengutip ajaran dari buku Scott ini.
********
Kembali ke film “Big Fat Liar”, ada gambaran bagaimana manusia memang suka mengobral janji saat mengalami kesulitan dan dengan mudahnya melupakan janji tersebut, seperti yang dikatakan Marty kepada Jason saat ia sedang kesulitan menjelaskan kepada bosnya mengenai film terbarunya,
“Kau keluarkan aku dari sini, aku akan mengatakan kepada Ayah-mu bahwa kau yang menulis naskah Big Fat Liar, Erin Brokovich dan Saving Private Ryan, oke??”
Saat film ini usai, saya pun mengganti channel ke tv lain, dan tanpa sengaja grup musik lawas Kelompok 3 Suara yang digawangi Dian Pramana Poetra, Dedy Dhukun dan Bagus AA sedang menyanyikan lagu “Bohong” yang mereka ciptakan tahun 80-an
Bohong,,kamu tukang bohong,
Bohong,,janjimu palsu,,
Mmmmm,,sounds familiar??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H