“Kebenaran tidak dilebih-lebihkan” -Jason Shepard (Big Fat Liar)-
Pernah saya menonton film berjudulnya “Big Fat Liar”. Mungkin banyak dari Anda yang juga sudah menontonnya, yap karena ini memang bukan film baru. Sesuai arti judulnya, film ini menggambarkan tentang tema kebohongan.
Sebelum Anda meneruskan membaca, perlu saya ingatkan bahwa tulisan ini bukan bermaksud membuat resensi film tersebut. Hanya menuliskan apa yang saya lihat, jadi pasti banyak terdapat kekurangan dari sisi penjelasan teknis fim.
*******
Apa yang akan Anda lakukan jika naskah cerita untuk tugas sekolah ternyata digunakan oleh produser film untuk film terbarunya dan si produser tersebut tidak minta ijin Anda dan bahkan menuduh Anda berbohong karena telah mengaku sebagai penulis naskah tersebut.
Film yang dibintangi Frankie muniz dan Amanda Bynes ini ternyata bisa memancing tawa saya walau diselingi iklan yang memotong rasa film itu. Tapi, dari angka 10, film keluarga ini bisa masuk angka 7 lah, karena sisi hiburan dan idenya yang lucu tadi. Itu menurut saya, mungkin menurut Anda bisa berbeda, bahkan mungkin ada yang bilang biasa saja, atau jelek.
Suatu pagi Jason Shepard (Franky Munez) dengan kemahirannya berbohong berhasil menumpangi limousine seorang produser bernama Marty Wolf (Paul Giamatti), yang sedang berada di ujung tanduk kariernya karena film-film terakhirnya banyak masuk kotak alias gak laku. Jason memang dikenal sebagai pembual di sekolah dan keluarganya, karena itu pula saat ia mengatakan bahwa tugas cerita yang sudah ia siapkan untuk tugas sekolah ketinggalan di limousine Marty, baik guru dan orang tuanya tidak percaya karena merasa ini hanya akal-akalan Jason karena tidak mengerjakan tugas tersebut.
Alhasil, Jason dihukum mengikuti Summer School oleh gurunya, yang artinya di saat libur musim panas ia mesti masuk bersama murid lain yang juga bermasalah dengan akademis mereka. Di tempat lain, Marty sang produser yang awalnya ingin mengembalikan naskah milik Jason justru menunda niatnya setelah melihat sekilas judul dan isi cerita Jason yang menurutnya menarik untuk dikembangkan menjadi naskah film.
Tak lama, Marty muncul di televisi dengan diwawancarai seorang presenter untuk mempromosikan film barunya yang akan diproduksi berjudul Big Fat Liar. Jason yang kebetulan melihat acara tersebut langsung kaget dan mengatakan kepada orang tuanya, yang akan pergi berlibur, bahwa Marty-lah yang mengambil naskahnya.
Karena tidak lagi dipercayai oleh orang tuanya dan keinginan untuk membuktikan bahwa ia tidak berbohong, maka Jason dibantu teman wanitanya memberanikan diri ke Hollywood mencari Marty dan memintanya mengakui ke orang tua Jason bahwa naskah tersebut memang terbawa oleh Marty.
Walaupun Jason tahu konsekuensi akan ditolak mentah-mentah dan ditendang jauh oleh Marty, yang di pertemuan awal saja sudah sangat menyebalkan dengan sikapnya yang arogan dan merendahkan orang lain, tapi dengan tekad kuat Jason tetap yakin ia mampu mendapatkan hasil yang baik.
Di sinilah film keluaran tahun 2002 ini menjadi menarik. Melihat perjuangan Jason dan temannya yang awalnya dengan cara baik-baik meminta Marty mengembalikan naskahnya dan menelpon orang tua Jason bahwa memang naskahnya digunakan untuk film terbarunya. Tapi, seperti tokoh antagonis lainnya, Marty menolak dengan cara yang juga khas seorang tokoh antagonis, yakni sadis dan membangkitkan aroma balas dendam bagi tokoh protagonist.
Jason pun memulai langkah memberi pelajaran bagi Marty dengan harapan ia akan sadar dan mengakui ketelodorannya kepada orang tua Jason. Tapi, walau sudah menderita karena keusilan Jason, Marty tetap kekeuh untuk menolak keinginan Jason. Akhirnya Marty memang kalah telak dengan rasa malu yang besar tidak hanya pada dirinya sendiri, tapi pada seluruh lingkungan yang mengenalnya. Dan Jason pun berhasil membuktikan bahwa ia bukan melulu pembohong.