Mohon tunggu...
Fadmastuti
Fadmastuti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reklamasi Teluk Jakarta, Milik Siapa?

12 Desember 2017   01:47 Diperbarui: 13 Desember 2017   13:39 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi PetaBencana.id, 2015

Tingginya jumlah penghuni Jakarta di siang hari dibandingkan dengan malam hari memaksa pemerintah untuk berfikir lebih inovatif dalam memfasilitasi penghuni ibu kota agar lebih terjamin tempat tinggalnya. Ahok sering menyebutkan dalam beberapa media bahwa dia ingin memanfaatkan dana-dana investor untuk proyek reklamasi ini sehingga mulai lah digandeng investor-investor asing untuk bergabung dalam tender sehingga wajar saja jika saat ini kita melihat promosi di berbagai media yang menawarkan hunian di kawasan tersebut dengan kisaran harga yang miliyaran rupiah.

Sejatinya, dalam proses pengerjaan proyek ini, tidak hanya melibatkan aspek fisik dari alamnya saja tapi juga segi sosial masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir utara misalnya di Pasar Ikan; kawasan di area Waduk Pluit, Jakarta Utara yang digusur untuk pembuatan giant sea-wall sebagai salah satu langkah proyek reklamasi. Untuk dapat membangun tembok ini, pemerintah bersama pengembang menggusur warga yang tinggal di Kampung Akuarium, Pasar ikan, Jakarta Utara. 

Tidak hanya proses penggusurannya yang mencoba "memindahkan" rumah warga saja yang dipermasalahkan, tapi ini urusan memindahkan "kehidupan" yang sudah dijalani selama puluhan tahun di kampung tersebut.

Sumber: Dokumentasi Eramuslim, Desember 2017
Sumber: Dokumentasi Eramuslim, Desember 2017
Pembangunan giant sea-wall di Pasar Ikan mengakibatkan nelayan di sana kesulitan mencari ikan. Hilangnya rumah mereka juga mengakibatkan hilangnya mata pencaharian mereka. Tidak sedikit juga yang terkena penyakit karena terpaksa tinggal di tenda di dekat puing-puing bekas penggusuran karena tidak ingin pindah ke rumah susun yang disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta.

Dengan demikian, siapa yang menikmati pembangunan proyek reklamasi ini? Apakah hanya untuk memuaskan para pengembang atas keberhasilannya menciptakan bangunan megah di pulau-pulau baru? Atau untuk menambah pundi-pundi kas negara karena banyaknya investor yang tertarik untuk mengembangkan kawasan tersebut sementara nelayan dan penduduk asli Jakarta yang sudah puluhan tahun tinggal di pesisir utara Jakarta harus kehilangan rumah dan mata pencahariannya? —MF

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun