Setelah pandemi Covid -- 19 berakhir, dunia dikejutkan kembali dengan muncul nya virus Nipah di India yang dahulu pernah menjadi wabah di Malaysia dan Australia Utara. Diketahui NiV atau Virus Nipah telah memakan 2 korban jiwa. Virus Nipah sendiri adalah virus yang berasal dari hewan seperti kelelawar, sapi, kambing, dan babi.Â
Cara penularan hingga ke manusia dapat melalui proses dimana kelelawar buah menginfeksi peternakan hewan melalui air liur, lalu daging dari hewan tersebut dikonsumi oleh manusia atau manusia melakukan kontak langsung dengan hewan peternakan tersebut (sapi, kambing, atau babi). Lalu, penularan dari manusia ke manusia yang lain dapat melalui sisa zat sekresi dan kontak erat dengan penyandang virus NiV.
Gejala yang dapat timbul dari NiV adalah infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal. Selain itu orang yang terinfeksi juga akan mengalami demam, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala yang terjadi pun hingga ke perubahan kesadaran dan perubahan kepribadian. Pada kasus yang parah, penderita NiV mengalami koma dari 24 -- 48 jam. Menurut WHO, obat atau vaksin dari virus ini belum ditemukan hingga sekarang.
Penting untuk memperhatikan cara mencuci dan memasak bahan makanan sebagai salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Selain itu, masyarakat yang memiliki hewan peliharaan perlu melakukan pemeriksaan rutin. Dengan menggunakan masker, membawa hand sanitizer, rutin mengkonsumsi vitamin dan makanan sehat, serta berolahraga dapat membentuk benteng diri dari NiV. Bukan sebuah ketidakmungkinan bahwa suatu saat virus ini muncul di Indonesia, maka dari itu sebagai masyarakat dan tenaga kesehatan perlu mempersiapkan diri sedari dini agar terhindar dari virus yang sudah ataupun akan datang.
Oleh : Fadlyn Attina J, Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H