Mohon tunggu...
Fadly Arif
Fadly Arif Mohon Tunggu... Perawat - Freelance Architect

Nulis novel gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Gudang Desa Gunungjaya sebagi Pusat Bahan Baku

7 Februari 2024   11:01 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KKN Desa Gunungjaya Tim 1 2023/2024

Pada awal tahun ini, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), suatu kewajiban bagi seluruh mahasiswa sebagai wujud pengabdian terhadap masyarakat sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Program ini tidak hanya merupakan kewajiban akademis, melainkan juga sebagai bentuk nyata semangat pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.Dalam program KKN, para mahasiswa aktif terlibat dalam proyek-proyek yang dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada komunitas sekitar. Melalui kombinasi pengetahuan dan keterampilan, mereka berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif. Proyek KKN menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari di dunia nyata, mengasah keterampilan praktis, dan membangun kemampuan beradaptasi

Saat ini, Universitas Diponegoro mengirim mahasiswa ke beberapa daerah di Jawa Tengah, salah satunya adalah di Desa Gunungjaya, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.

Gunungjaya merupakan salah satu desa yang dikenal memiliki sejumlah usaha kecil dan rumahan (UMKM) yang berkembang pesat. Beragam produk UMKM di Desa Gunungjaya mencakup olahan dari singkong, talas, dan pisang yang diolah menjadi berbagai varian seperti keripik singkong, keripik talas, dan keripik pisang. Selain itu, sejumlah warga di desa ini juga aktif dalam usaha cireng, cilok, dan produk lainnya yang turut berkontribusi pada keragaman produk lokal yang dihasilkan di desa ini.

Salah satu permasalahan yang dimiliki oleh UMKM yang berada di desa Gunungjaya adalah kesulitan untuk mengakses bahan baku yang tersedia sehingga membuat produksi dari UMKM terkendala dan tidak dapat memproduksi, salah satu anggota mahasiswa yang melaksanakan KKN di desa gunungjaya yang berasal dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik melihat bahwa lumbung desa di Gunungjaya belum dimaksimalkan dengan baik, oleh karena dapat dimanfaatkan sebagai gudang pusat bahan baku agar bisa menyimpan bahan baku yang dibutuhkan oleh beberapa UMKM yang ada di Desa Gunungjaya, dengan adanya gudang bahan baku memberikan dampak

  • Peningkatan Efisiensi: Lumbung desa bertujuan meningkatkan efisiensi dalam penyimpanan dan distribusi bahan baku. Dengan memiliki pusat penyimpanan yang terorganisir dengan baik, UMKM dapat mengakses bahan baku dengan lebih cepat dan efisien.

  • Pengoptimalan Persediaan: Lumbung desa membantu dalam pengelolaan persediaan bahan baku secara lebih efektif. Dengan sistem manajemen persediaan yang baik, dapat dihindari kekurangan atau kelebihan persediaan yang dapat merugikan UMKM.

Lalu dalam penyediaan bahan baku bagi pelaku UMKM dapat memberi manfaat sebagai berikut :

  • Keterjangkauan Bahan Baku: UMKM seringkali terbatas oleh skala produksi dan keuangan yang lebih kecil. Penyediaan bahan baku yang terjangkau melalui lumbung desa membantu UMKM mengurangi biaya produksi.

  • Kualitas dan Konsistensi: Dengan memiliki pusat penyimpanan yang terkontrol dengan baik, UMKM dapat memastikan kualitas dan konsistensi bahan baku yang mereka gunakan, menghasilkan produk akhir yang lebih baik.

  • Akses Mudah: Lumbung desa menyediakan akses yang mudah terhadap bahan baku. Ini dapat mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan oleh UMKM untuk mencari dan mengumpulkan bahan baku dari berbagai sumber.

Sumber: KKN Desa Gunungjaya Tim 1 2023/2024
Sumber: KKN Desa Gunungjaya Tim 1 2023/2024

Antusiasme yang tinggi terlihat dari kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekitar Desa Gunungjaya. Banyak pelaku UMKM yang menunjukkan ketertarikan yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pemanfaatan Lumbung Desa sebagai Gudang Pusat Bahan Baku. Mereka dengan antusias mengamati peluang kolaborasi dengan Lumbung Desa, merasa terdorong untuk memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai sumber bahan baku yang dapat mendukung dan meningkatkan kualitas produk UMKM mereka. Semangat kolaboratif ini mencerminkan dorongan kuat dari komunitas UMKM lokal untuk bersama-sama memajukan ekonomi desa melalui optimalisasi pemanfaatan Lumbung Desa sebagai sumber daya strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun