Singkat cerita, Rahsa tersebut kemudian ditempatkan dalam cupumanik (cupu = wadah, manik = inti) dan sama-sama dipanjatkan doa. Rahsa dalam cupumanik Nabi Adam berubah menjadi orok bayi namun hanya ragangan, atau tubuh yang belum bernyawa.Â
Atas kemurahan Allah, bayi yang ada pada cupumanik milik Nabi Adam menjadi lengkap perwujudannya sebagai manusia yang sempurna, kemudian cahaya nurbuwah (kenabian) yang ada di badan Nabi Adam berpindah ke dalam tubuh bayi hingga dapat hidup sempurna.
Adam mendapatkan bisikan dari Allah agar bayi tersebut dinamakan Sis, Seth atau Set---yang dalam Jitapsara (Kitab susunan Begawan Palasara, Jawa) disebut Sang Hyang Sita. Nabi Adam memanjatkan syukur kepada Allah sementara bayi tersebut digendongnya.Â
Tiba-tiba datang badai (angin ribut) yang ikut menerbangkan cupu tempat bayi hingga jatuh di tengah Samudera Hijau dan diterima malaikat Azazil (yang nantinya akan dikenal sebagai Iblis).
Dalam bagian yang lain dikisahkan bahwa setelah dewasa, Nabi Seth mendapatkan jodoh dari Allah yaitu bidadari bernama Dewi Mulat. Malaikat Azazil mengetahui dan mendengar bahwa kelak di kemudian hari keturunan Adam akan sangat dikasihi Allah.
Maka, Azazil kemudian berdoa kepada Allah dan selalu berupaya agar keturunan Adam dan keturunannya bisa menyatu. Maksudnya, agar dirinya dapat menurunkan raja-raja bagi manusia.Â
Doa Ngazazil dikabulkan, kemudian anaknya, Dlajah, dibuat mirip dengan Dewi Mulat untuk menggantikan isteri Nabi Sis tersebut. Sedang Dewi Mulat disembunyikan.Â
Setelah Azazil mengetahui nutfah Nabi Seth jatuh di telanakan (rahim) Dlajah maka cepat-cepat Dlajah dibawa pulang ke kahyangannya dan Dewi Mulat dimunculkan kembali.
Dewi Mulat melahirkan anak kembar pada waktu julungwangi atau saat matahari terbit. Yang satu berwujud bayi laki-laki dan yang satunya berwujud Cahya (Nur).
Pada waktu yang sama Dlajah juga melahirkan, tepat saat julung pujut atau saat matahari tenggelam. Yang dilahirkan Dlajah berwujud Asrar (rahsa) yang berkilauan memancarkan cahaya laksana embun pagi di daun talas.Â
Selanjutnya Asrar tersebut dibawa Azazil ke Kusniyamalebari dan dipersatukan dengan anak Nabi Seth dengan Dewi Mulat yang berwujud Cahya (Nur).Â