Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semesta Simetris - Dan Kode 369 Dari Nikola Tesla

5 Januari 2023   15:07 Diperbarui: 31 Agustus 2023   16:20 38542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fisikawan senang dengan simetri karena ini merefleksikan keindahan estetis. Seorang ahli fisika teoretis biasanya menguatkan antena intuisinya ke arah aspek ini dalam kontemplasinya mencermati alam semesta. 

Misalnya, seperti ketika sudah diketahui adanya tiga macam partikel bermuatan listrik negatif, berdasarkan prinsip simetri ini maka, mereka berpikir seharusnya juga ada tiga macam neutrino untuk melengkapi trio elektron-muon-tauon: Neutrino elektron, neutrino muon, dan neutrino tauon. Masing-masing terasosiasikan dengan elektron, muon, dan tauon. 

Dari yang awalnya hanya sebuah hipotetis, akhirnya, melalui observasi mendalam, Ketiga Neutrino dapat dikonfirmasi keberadaannya. Elektron, Muon, Tauon, serta 3 neutrino pasangannya kemudian dikelompokkan ke dalam "keluarga" partikel yang dinamakan Lepton. Keluarga Lepton yang jumlahnya enam partikel ini simetris dengan keluarga Quark yang jumlahnya juga enam.

Ke mana pun anda memandang - Dari dunia kuantum di mana atom dan partikel sub-atomik bermain - hingga dunia kosmis di mana Planet, Galaksi, Gugus Galaksi (Galaxy Cluster), Supergugus Galaksi (Galaxy Supercluster) menjalin diri membentuk Struktur Kosmos (Jaringan Kosmik) -- wajah simetris selalu tampak. Seperti wajah anda, yang juga simetris.

Jika semesta materi hingga semesta cahaya (elektromagnetisme) dipenuhi aspek kesimetrisan, lalu apa yang membuat anda berpikir jika pada semesta batin hal itu tidak berlaku? 

Bagaimana jika saya katakan; sebelum kita menggambarnya dalam bentuk simbol - angka, adalah entitas abstrak - ia tidak berwujud, tidak berupa, tidak dapat dilihat. Sebelum kita menggambarkannya dalam bentuk simbol ia melayang sepi dalam pikiran. Angka yang kita kenal adalah produk batin yang berhasil kita capture.

Sebagai produk batin, angka juga memperlihatkan kesimetrisan, dan itu dapat menjadi bukti bahwa dalam semesta batin juga berlaku kesimetrisan.

Kesimetrisan pada angka diperlihatkan vortex 3, 6, 9 (lihat gambar di bawah).

Kesimtrisan angka diperlihatkan vortex 3, 6, 9 (dokpri)
Kesimtrisan angka diperlihatkan vortex 3, 6, 9 (dokpri)

Nikola Tesla mengatakan: "Jika Anda mengetahui kekuatan penuh angka 3, 6 dan 9, Anda mungkin memiliki kunci alam semesta di tangan Anda." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun