Kualitas sebagai wahyu Ilahi inilah yang dijelaskan oleh Vaman Shivaram Apte (1858-1892) sebagai yang "MEMBEDAKAN" (distinguishing) antara Sruti dengan smrti serta teks keagamaan Hindu lainnya. [Apte, Vaman Shivaram, 1965, The Practical Sanskrit-English Dictionary]
Demikianlah, penjelasan Vaman Shivaram Apte ini memberi kita gambaran jejak adanya kesamaan antara makna Furqan yang berarti "pembeda" dengan kata veda (yang dapat kita baca: beda).
Hal ini lebih jauh didukung oleh adanya jejak kata 'Beda' - yang digunakan untuk "mengekspresikan ketidaksetujuan seseorang," atau "pembatasan terhadap sesuatu." - dalam bahasa Kannada (rumpun Dravida) yaitu salah satu bahasa yang digunakan di benua India.
Jadi, jika Monier Williams menjelaskan 'veda' berasal dari kata sanskrit vetti yang berarti: "tahu/ pengetahuan" di sisi lain, sebenarnya ada makna yang lebih tepat yaitu "BEDA atau PEMBEDA" yang muncul dari kualitas aspek Ilahiah yang khusus dan istimewa yang dimilikinya, yang mem-BEDA-kan Sruti dengan Smrti dan naskah Dharmasastra Hindu lainnya.
Akhirnya, Hipotesis ini mau tidak mau mengarah pada kemungkinan bahwa kitab veda (atau SEBAGIAN DARI ISINYA) bisa jadi adalah bagian dari kitab Furqan yang diturunkan untuk Nabi Ibrahim. Baca QS. Ali Imran ayat 3-4 dan QS. Al A'laa ayat 18-19.
Lebih lanjut mengenai pembahasan ini baca dalam artikel: Fakta yang Menguatkan Dugaan Dewa Brahma Sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim.
Sekian. Semoga Bermanfaat. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H