Demikianlah, dengan pemaknaan seperti ini, kata zariyat atau dhariyat pada ayat pertama surat az Zariyat, sangat mungkin merujuk pada "Nur Muhammad" sebagai sumber dari segala asal usul yang "menyebar" menjadi seluruh makhluk, dan di sisi lain merujuk pula pada al Mahdi sebagai penguasa puncak yang mewakili kerajaan langit di dunia, nanti di akhir zaman.
Dengan demikian, ayat pertama surat Az Zariyat sesungguhnya mengandung "dua makna terselubung" yang berdampingan paralel. Isyaratkan Nur Muhammad dan juga Al Mahdi.
Adapun Ayat lain dalam surat Az Zariyat yang juga menyiratkan makna ditujukan pada al Mahdi, yaitu ayat 22: wa fis-sama`i rizqukum wa ma t'adn Artinya: Dan di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.
"Rezeki" dan apa yang "dijanjikan" yang letaknya di langit menurut ayat ini, secara intuitif saya tangkap merujuk pada Lauh Mahfudz, kitab yang menjelaskan segala hal di alam semesta. Hal ini sesuai bunyi hadist yang menyatakan: Mahdi adalah pelindung ilmu, pewaris ilmu semua nabi, dan sadar akan segala hal.
Itulah makanya, nanti saat kemunculannya, Al Mahdi dapat menjelaskan segala hal. Terutama dapat menjelaskan makna esensi dari ayat-ayat suci Al Quran terutama ayat mutasyabihat yang maksudnya hanya diketahui oleh Allah.
Wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H