Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lamed Vav Tzadikim: 36 Orang Saleh yang Mengembara di Bumi

7 Mei 2021   21:36 Diperbarui: 7 Mei 2021   23:38 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua sumber inilah yang melahirkan gagasan keberadaan 36 orang saleh yang menopang kehidupan dunia dalam kepercayaan tradisi mistisme Yahudi.

Beberapa kalangan menduga bahwa legenda tentang 36 Tzadikim Nistarim mungkin berawal-mula dari Rabbi Shimon ben Yohai, yang tinggal di Tanah Suci pada abad kedua Masehi, yang dalam tafsiran alkitab menyatakan bahwa jika orang tertentu masih hidup pada zamannya sendiri, Tuhan pasti tidak akan menghancurkan dunia. Dalam versi ini angka 36 belum disebutkan.

Seabad kemudian, Abbaye, salah satu orang bijak yang memberi komentar dalam Talmud, menambahkan bahwa setiap saat, "tidak pernah kurang dari 36 orang yang menyambut Shekhinah," atau kehadiran (rahmat) Tuhan di dunia. (Sanh. 97b; Suk. 45b) 

Abbaye mendasarkan penilaiannya pada sebagian kalimat pada Yesaya 30:18, yang berbunyi, "diberkatilah semua orang yang menunggu untuk dia." Kata "untuk dia" dalam bahasa Ibrani juga "lamed vav" atau angka untuk 36, sehingga jumlahnya menjadi tetap. 

Hal yang sangat penting untuk dicermati terkait fakta bahwa Talmud sebagai sumber paling awal dari kemunculan legenda 36 Tzadikim Nistarim adalah bahwa, Talmud pada dasarnya bukanlah kitab suci, melainkan catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah.

Walaupun, harus diakui pula bahwa Talmud adalah inti dari kehidupan budaya Yahudi. Menjadi dasar bagi "semua pemikiran dan aspirasi orang Yahudi". Dapat dikatakan bahwa Talmud berfungsi sebagai "pedoman kehidupan sehari-hari" orang Yahudi. 

Menurut sejarahnya, pada awalnya, transfer ilmu pengetahuan dalam komunitas Yahudi dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan. Para rabi menguraikan dan memperdebatkan Taurat (Taurat tertulis yang diungkapkan dalam Alkitab Ibrani) dan membahas Tanakh tanpa memanfaatkan karya tertulis. Situasi kemudian berubah secara drastis, terutama setelah kehancuran bangsa Yahudi dan Bait Suci Kedua pada sekitar tahun 70 Masehi. 

Pasca  periode kehancuran ini, para rabi dituntut untuk menghadapi realitas baru bahwa, karena bangsa Yahudi tidak lagi memiliki bait suci sebagai pusat pengajaran dan studi, juga tidak memiliki wilayah otonomi di mana mereka dapat bebas menjalankan tradisi keagamaan, oleh karena wilayah mereka, telah menjadi provinsi bawahan kerajaan Romawi, maka, sistem lama yang bersifat lisan tidak dapat lagi dipertahankan. Selama periode inilah ceramah para rabi mulai dicatat secara tertulis. 

Proses "Gemara" atau penyempurnaan catatan komentar dan diskusi para rabi, berlangsung di dua pusat ilmu pengetahuan Yahudi, Galilea dan Babilonia . Menghasilkan terciptanya dua karya Talmud. Kompilasi Talmud yang lebih tua disebut Jerusalem Talmud (Talmud Yerushalmi), disusun pada abad ke-4 di Galilea. Talmud Babilonia disusun sekitar tahun 500 Masehi.

Demikianlah, dengan menimbang bahwa legenda 36 Tzadikim Nistarim yang berkembang dalam tradisi mistisme Yahudi pada masa sekarang, berasal dari Talmud (setidaknya fakta yang ada menunjukkan demikian), maka, kita dapat berasumsi bahwa legenda tersebut terlahir dari hasil interpretasi, yang, bisa jadi telah mengalami sedikit kekeliruan. Berikut ini analisa yang dapat saya berikan terkait kemungkinan tersebut...

Berdasar Istilah "Lamedvavnik"

Lamedvavnik, adalah istilah Yiddish untuk salah satu dari 36 orang saleh yang rendah hati atau "Tzadikim" yang disebutkan dalam kabbalah atau mistisisme Yahudi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun