Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fakta Ini Kuatkan Dugaan Dewa Brahma sebagai Personifikasi Nabi Ibrahim

20 Februari 2021   23:52 Diperbarui: 31 Agustus 2023   16:49 12851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief Dewa Brahma di musium Mumbai (sumber: wikipedia.org)

(sumber: wikipedia.org)
(sumber: wikipedia.org)

Kesamaan bunyi beberapa ayat suci agama Samawi dengan ayat suci dalam Hindu

Jika kita mencermati apa yang disampaikan dlm kitab veda, kita tidak bisa menyangkal bahwa pesan itu senada dengan pesan ketauhidan dalam agama samawi. Misalnya...

  • Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan: tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah.
  • Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan: Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
  • Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan: sesungguhnya Tuhan itu Maha Besa
  • Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 menyatakan: Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama.
  • Yajurveda 40.1 menyatakan: Segala sesuatu di alam semesta yang selalu berubah ini diliputi (berada di dalam) Hyang Mahakuasa.

Dan masih banyak lagi.

Pada hari ini, merujuk etimologi umum seperti yang disarankan Monier-Williams, veda berarti "pengetahuan" dari akar kata sanskrit ved= tahu. Tapi apakah bentuk etimologi itu sudah benar?

Tidak bisakah kita melihat bahwa, veda ada kemungkinan terkait dengan kata "beda" dalam bahasa Indonesia? Hal ini tentu saja dimungkinankan, seperti halnya banyak kata dalam bahasa Indonesia yang kita ketahui dapat kita temukan kesamaannya dalam bahasa sanskrit.

Jika kita bisa sepakat bahwa kata "veda" terkait dengan kata "beda" dalam bahasa indonesia maka, kita bisa melangkah lebih jauh dengan dugaan bahwa bisa jadi, "veda" ada keterkaitan dengan kata "furqan" yg berarti "pembeda".

Saya tahu, memang, selama ini tradisi Islam umumnya memahami "Furqan" sebagai nama lain dari Al Quran. Dan karena itu, dapat saya pahami jika kalangan konservatif akan agak sesak nafasnya membaca ulasan saya ini. Tapi tunggu dulu.. Sabar saudaraku...

Jika kita mencermati dgn seksama surat Ali Imran ayat 3-4, kita akan dapat melihat kemungkinan jika furqan diturunkan untuk orang terdahulu, sebelum kedatangan taurat dan injil.

Ali Imran ayat 3: Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil

Ali Imran ayat 4: ...sebelumnya [red: sebelum taurat dan injil diturunkan], sebagai petunjuk bagi manusia, Dia menurunkan Al-Furqan. Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman.

Jika hari ini para ahli tafsir menyebut furqan sebagai salah satu nama Al Quran, itu pun tidak ada salahnya. Oleh karena Al Quran memang merangkum & sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu. Dalam hal ini, ada kalimat dalam kitab-kitab terdahulu yang nampaknya kembali diturunkan Allah kepada Muhammad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun