Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencermati Bait Bagian Akhir Jangka Jayabaya dan Relevansinya dengan Situasi Sekarang (Bagian 2)

3 Januari 2021   06:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   06:31 5088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabu Jayabaya memilih Kumara sebagai analogi Ratu Adil, nampaknya bertujuan mengisyaratkan bahwa Ratu Adil adalah sosok seorang pemuda yang atas kehendak Allah, akan hadir di akhir zaman dengan segala kemampuan yang luar biasa.

Atas segala kelebihan yang dimilikinya, Ratu Adil akan kerap dihadapkan pada situasi di mana orang-orang yang berinteraksi dengannya akan bersikap sungkan layaknya ketika orang itu berhadapan dengan orang tua. Hal ini misalnya dapat kita temukan dalam tradisi di Jawa yang memanggil "mbah" ketika berhadapan dengan "orang pintar" tak peduli orang itu masih muda atau sudah tua.

Kalimat "warisannya Gatotkaca sejuta" bisa dikatakan bentuk hiperbola yang diberikan Prabu Jayabaya untuk menggambarkan kekuatan dan keterampilan luar biasa yang dimiliki Ratu Adil.

BERSAMBUNG KE BAGIAN 3

Artikel ini sebelumnya telah tayang di blog saya: fadlybahari.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun