Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Beberapa Poin dari Postingan Saya yang Terbukti Terjadi!

12 Desember 2020   17:48 Diperbarui: 29 April 2021   10:45 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twitan saya di Twitter bertanggal 22 November 2020 (dokpri)

Lalu, bagaimana bisa saya dapat melihat peluang (probabilitas) tersebut? jawabannya, seperti yang saya ungkap dalam artikel sebelumnya: sesuatu dalam diri saya (baca: intuitif) memberi saya petunjuk untuk menganalisa hal itu.

Demikianlah, jika pada umat di masa lalu Allah menghadirkan mukjizat yang sifatnya "perisiwa luar biasa", seperti ketika musa diperintahkan Allah agar melemparkan tongkatnya, lalu secara tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular... (lihat QS. Taha ayat 20)

Maka, bagi umat akhir zaman yang dianggap telah maju tingkat kecerdasannya, Allah nampaknya menyesuaikan situasi, dengan menghadirkan mukjizat yang lebih cenderung bersifat saintist, karena itu menuntut pencermatan secara nalar.

Kemarin ada juga yang mengejek saya "tukang ramal". Saya pikir orang itu tidak paham jika ada yang namanya "Mathematical Probability", yang bisa dimaknai sebagai suatu cara mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau sebaliknya telah terjadi melalui "hitungan matematis". Konsep ini bukan saja diterapkan dalam ilmu matematika ataupun statistik, tetapi juga dalam sains dan filsafat.

Jalan yang saya lalui sebelum akhirnya tiba pada pertanyaan inti: "peristiwa apakah yang akan terjadi di 7 Desember 2020 nanti?" bukanlah jalan acak, random, dan penuh halu (meminjam istilah tren anak milenial).

Kenyataannya, dalam perjalanan itu saya mempertimbangkan secara ketat harus hadirnya "notasi dan terminologi logis" dalam hipotesis yang saya bangun.

Di setiap bagian "Notasi" angka-angka bilangan sempurna yang mewakili hitungan jarak waktu dari momentum awal ke momentum-momentum selanjutnya, secara ketat saya menuntut hadirnya "terminologi logis" yang mewajarkan peristiwa di momen itu layak dianggap "momentum penentu".

Dan demikianlah, pada akhirnya, tanggal 7 Desember 2020 lah yang muncul sebagai titik waktu, di mana suatu peristiwa memiliki "peluang besar" akan terjadi.

Saudara-saudaraku sekalian, apa yang saya tunjukkan dalam "pengungkapan" ini, tidak lain adalah upaya menghubungkan "benang merah" titik demi titik yang tersebar di jagad realita kosmis.

Dapat mengetahui bahwa bakal ada suatu peristiwa yang menggemparkan di tanggal 7 Desember 2020 melalui analisa deretan angka-angka dalam bilangan sempurna (perfect number) yang misterius, adalah bukti bahwa dalam hal tertentu kita dapat keluar dari realita waktu dan melihat semua peristiwa berlangsung dari perspektif kosmis.

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun