Sebagaimana kosakata dalam bahasa Indonesia lainnya, kata 'semesta' dapat pula kita telusuri keberadaannya dalam bahasa Sanskrit dengan bentuk "samasta", yang artinya: semua; seluruh; segala.Â
Jadi, makna kata 'semesta' yang kita gunakan dalam bahasa Indonesia sejalan dengan makna kata 'samasta' dalam bahasa Sanskerta.
Sebenarnya, makna kata 'semesta' yang kita kenal hari ini adalah merupakan suatu bentuk pergeseran makna.
Untuk mengetahui makna awal dari kata 'semesta' kita harus mencari kata dasarnya terlebih dahulu.Â
Upaya ini dapat dimungkinkan, oleh karena dalam tata bahasa Indonesia kita masih dapat menemukan banyak contoh di mana bentuk 'se' kita ketahui bermakna "satu". Contoh "sebuah" berarti: satu - buah. Jadi, dapat diduga jika suku kata 'se' pada kata 'se-mesta' adalah bentuk imbuhan yang bermakna "satu".
Mengenai bentuk 'mesta' atau 'masta', memang kita tidak menemukannya ada dalam khasanah bahasa Indonesia, tetapi, dalam bahasa lain di dunia bentuk kata ini masih dapat kita temukan.
Dalam rumpun bahasa Indo-Eropa terdapat kata 'masta' yang bermakna : tuan/ majikan. Ini merupakan bentuk awal untuk kata "master" dalam bahasa Inggris modern.
Dalam bahasa Jepang, terdapat pula kata "masta" atau "masuta" yang kurang lebih berarti: pemilik atau yang menguasai.
Saya menduga kata 'masta' ini juga terkait dengan "Ahura Mazda" yakni sebutan untuk Tuhan dalam tradisi Avestan di Iran kuno, sayangnya, etimologi yang berkembang hari ini menyebutkan ahura= tuan, mazda= kebijaksanaan.
Jika kita mencermati bentuk lain dari Ahura Mazda yakni 'hormazd' atau 'ohrmazd', sebenarnya kita dapat melihat jika bentuk 'hor' atau 'ohr' di depan mazd ada kemungkinan terkait dengan kata 'all' yang berarti "semua" dalam bahasa Inggris. Ini dengan merujuk pada pertimbangan adanya perubahan fonetis r ke l (atau sebaliknya) pada suku kata tersebut.