Salome digambarkan dalam tiga lukisan terpisah sepanjang waktu sebagai wanita yang sangat berbeda. Lukisan pertama adalah Salome dengan Kepala Yohanes Pembaptis (Gambar 1) oleh pelukis Barok Guido Reni. Di dalam lukisan itu dia digambarkan sebagai orang yang sederhana dan awet muda. Dia bahkan tidak mengangkat kepala itu, melainkan disajikan kepadanya di atas piring, dipegang oleh seorang pelayan.Â
Dalam lukisan selanjutnya oleh pelukis Simbolisme Prancis Gustave Moreau berjudul The Apparition (Gambar 2), Salome ditampilkan telanjang, meskipun detail alat kelaminnya tidak diilustrasikan. Di depannya adalah kepala Yohanes Pembaptis yang bersinar dari alam kubur. Salome berdiri kokoh dan jauh lebih aktif dalam lukisan ini jika dibandingkan lukisan sebelumnya.Â
Contoh terakhir dari transisi sejarah visualisasi artistik Salome yang dibahas Allen adalah J'ai Baise Ta Bouche, Iokanaan ("I have Kissed your Mouth, Iokanaan") (Gambar 3) oleh pelukis Inggris Aubrey Beardsley, yang ia lukis untuk drama Oscar Wilde Salome. Dalam penggambaran ini, Salome telah sepenuhnya menyadari dirinya sebagai tipe femme fatale non-erotis. Dia memegang kepala Yohanes Pembaptis yang berdarah, amarah di matanya, bersiap untuk menciumnya, rambutnya berdiri seolah-olah terdiri dari ular.
Mohini, "Femme Fatale" yang Merampok Akal Sehat Dewa Siwa
Mohini adalah dewi Hindu. Dia adalah satu-satunya avatar wanita dari dewa Wisnu. Dia digambarkan sebagai femme fatale, seorang wanita yang menggunakan mantra sihir, terutama untuk membuat seseorang atau sesuatu di bawah pengaruh dan kendalinya. ia membuat gila kekasihnya, terkadang membawa mereka ke malapetaka.Â
Nama Mohini berasal dari akar kata kerja moha, yang berarti "mempesona, membingungkan, atau mengecewakan", dan secara harfiah berarti "delusi yang dipersonifikasikan". Dalam budaya Baiga di India Tengah, kata mohini berarti "sihir atau mantra erotis". Nama tersebut juga memiliki konotasi tersirat dari "esensi kecantikan dan daya pikat wanita ."Â
Mohini memiliki sejarah aktif dalam penghancuran setan di seluruh teks Hindu. Dalam Wisnu Purana, Mohini mengalahkan Bhasmasura, "setan abu".
Kisahnya bermula ketika Bhasmasura berdoa kepada dewa Siwa dengan melakukan penebusan dosa yang parah. Siwa yang senang, lalu memberinya kekuatan untuk mengubah siapa pun menjadi abu dengan menyentuh kepala mereka.Â
Bhasmasura lalu memutuskan untuk mencoba kekuatan itu terhadap Siwa sendiri. Siwa lalu berdoa kepada Wisnu untuk meminta bantuan. Wisnu berubah menjadi Mohini dan memikat Bhasmasura.Â