Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Golden Ratio pada Kesegarisan Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut

4 September 2020   08:46 Diperbarui: 4 September 2020   19:56 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar: gunawan kartapranata on id.wikipedia.org)

Mario Livio, seorang astrofisikawan Israel-Amerika, mengatakan bahwa:

Beberapa pemikir matematis terbesar dari segala usia, dari Pythagoras dan Euclid di Yunani kuno, hingga matematikawan Italia abad pertengahan Leonardo dari Pisa dan astronom Renaissance Johannes Kepler, hingga tokoh ilmiah masa kini seperti fisikawan Oxford Roger Penrose, telah menghabiskan waktu berjam-jam tanpa henti atas rasio sederhana ini dan propertinya. 

...Ahli biologi, seniman, musisi, sejarawan, arsitek, psikolog, dan bahkan mistikus telah merenungkan dan memperdebatkan dasar keberadaan dan daya tariknya. Faktanya, mungkin adil untuk mengatakan bahwa Rasio Emas telah mengilhami para pemikir dari semua disiplin ilmu tidak seperti angka lain dalam sejarah matematika.(sumber: wikipedia)

Kesegarisan BPM (Borobudur, Pawon, Mendut), membentuk Rasio Emas?

Sebelumnya, saya ingin tekankan bahwa, karena pengamatan ukuran yang saya lakukan pada kesegarisan BPM adalah secara online menggunakan software Google Earth maka, apa yang saya sajikan dalam kesempatan ini, jelas tidak bisa terlalu diandalkan keakurasiannya.

Juga terutama karena kita tidak memiliki panduan jelas mengenai dari titik mana pengukuran itu harus dimulai, apakah titik awal pengukurannya dimulai tepat di tengah bangunan candi, ataukah dari ujung tertentu bangunan candi.

Dalam melakukan pengukuran menggunakan Google Earth saya hanya mereka-reka titik acuan awal, namun, yang pasti tetap berada dalam kawasan bangunan candi. Berikut ini hasilnya...

Kesegarisan BPM - alt 1 (dokpri)
Kesegarisan BPM - alt 1 (dokpri)

Dalam pengukuran kesegarisan BPM (alternatif 1) di atas, saya memilih titik acuan pengukuran tepat berada di tengah-tengah bangunan candi, hasilnya: jarak Candi Borobudur ke Candi Pawon adalah sekitar 1740 m; jarak Candi Pawon ke Candi Mendut sekitar 1160 m. Kedua hasil ini menarik karena memperlihatkan rasio perbandingan jarak: 1,5. Nilai ini mendekati rasio emas 1,618.

Pertanyaan, apakah ini memang disengaja atau tidak, sulit dijawab. Namun, yang pasti, terdapat pula rasio 1,5 di badan candi Borobudur, yakni rasio antara stupa berlubang belah ketupat yang berjumlah 24 dengan stupa berlubang persegi empat yang berjumlah 16... (16x1,5=24)

rasio bangunan candii Borobudur (sumber: wikipedia.org)
rasio bangunan candii Borobudur (sumber: wikipedia.org)

Borobudur tampak dari atas (sumber: wikipedia.org)
Borobudur tampak dari atas (sumber: wikipedia.org)

Bagian yang berwarna hijau pada gambar di atas, adalah bagian teras candi yang di mana terdapat stupa berlubang belah ketupat berjumlah 14 buah. Sementara bagian yang berwarna ungu, adalah teras candi letak stupa berlubang persegi empat yang berjumlah 16 buah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun