Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nuansa Jawa pada Kata Ungu dalam Bahasa Phoenicia dan Bahasa Kuno Lainnya

16 Juli 2020   15:19 Diperbarui: 1 Agustus 2020   18:17 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Lukisan "Hercules Dog Discovers Purple Dye"  oleh Peter Paul Rubens. Di Yunani Melqart diidentikkan dengan Herakles. (sumber: pixels.com/augusta-stylianou) 

penulisan MLK QRT dalam abjad Fenesia. Untuk diketahui, aksara Fenesia ditulis dari arah kanan seperti penulisan Arab. (Dokumen pribadi)
penulisan MLK QRT dalam abjad Fenesia. Untuk diketahui, aksara Fenesia ditulis dari arah kanan seperti penulisan Arab. (Dokumen pribadi)

MLK QRT atau "Malaka Qarta" yang berarti "Raja Kota" tentu saja dapat dilihat sangat besar kemungkinannya merujuk pada wilayah Malaka yang menjadi dasar kata Malayu atau Melayu. 

Jadi, Jika dalam tulisan sebelumnya telah saya ungkap jika Dewa Yama (personifikasi dari Sam bin Nuh) adalah penguasa wilayah Selatan (sund/ sunda) atau "dunia bawah" atau "dunia kematian" dalam konsep mitologi pada masa kuno, yang meliputi Nusantara pada hari ini, maka dalam tulisan ini saya menunjukkan fakta lain bahwa Dewa Melqart (dewa pelindung bangsa Fenesia atau Phoenicia) sesungguhnya adalah penguasa di wilayah nusantara pada masa kuno.

Dengan uraian ini, dapat ditarik kesimpulan jika bangsa Phoenicia sebagai bangsa pelaut besar di masa kuno, adalah bangsa yang hidup di Nusantara pada masa lalu.

Saya pikir ini adalah fakta yang sulit dibantah. Namun tentu bebas untuk tidak dipercaya... :) 

...seperti yang selalu saya kutip: "...Hanyalah orang-orang yang berakal (berpikir) saja yang dapat mengambil pelajaran" (Q.S. Ar-Ra'd : 19) 

Sekian apa yang wajib saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Salam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun