Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sungai Brahmaputra Bukti Jika Kaum Madyan Memang Berasal dari Kawasan Benggala

17 April 2020   22:03 Diperbarui: 17 April 2020   22:00 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Sungai Brahmaputra yang melintasi wilayah Benggala (dokpri)

Karena, jika sebelumnya saya menegaskan bahwa nama kaum Madyan berasal dari fakta bahwa negeri mereka disebut demikian (madyan), karena berada di tengah (madya) antara timur dan barat, maka setelah menyadari bahwa sungai "Brahma-putra" yang terkenal, rupanya mengalir di wilayah mereka ini, saya mulai berpikir jika nama Madyan bin Ibrahim berasal dari nama negeri Madyan ini. 

Jadi, nama kaum Madyan bukan berasal dari nama Madyan putra Ibrahim, tapi sebaliknya, nama Madyan putra Ibrahim  berasal dari nama wilayah tersebut. Adanya nama sungai Brahmaputra yang berarti "Putra Brahma" atau "Putra Abraham" menguatkan argumentasi ini. 

Di sisi lain, hal ini menjadi sinyal bahwa sangat besar kemungkinan jika Nabi Ibrahim pernah hadir dan bereksistensi di wilayah ini (teluk Benggala dan sekitarnya). Kenyataan inilah yang saya anggap dapat menguatkan pendapat para ahli selama ini bahwa 'Brahma' dan 'Abraham' adalah orang yang sama.

Hal lain yang menguatkan jika nama "negeri Madyan" berasal dari konsep wilayah di muka bumi menurut posisi matahari di langit, berasal dari nama lain sungai Brahmaputra yaitu "Siang River" (Sungai Siang) - yang merupakan sebutan orang-orang di wilayah Arunachal Pradesh (negara bagian India di sisi timur laut). 

Tentunya, keberadaan fakta-fakta ini membuat hipotesis tentang adanya konsep pembagian wilayah muka bumi di masa kuno  (yang terdiri dari: negeri pagi, negeri tengah hari (negeri siang), negeri sore, dan negeri maghrib), dan bahwa negeri Madyan menjadi pusat wilayah tengah hari hari atau siang, menjadi semakin sulit terbantahkan.

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare-Kediri, 17 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun