Nama asli Hermes adalah Henokh. Dia adalah seorang penghuni di dataran tinggi Cina...
Demikian penggalan bunyi sebuah surat anonim yang dibuat hampir 900 tahun yang lalu.Â
Mengidentikkan Hermes dengan Henokh (dikenal sebagai Nabi Idris dalam tradisi Islam) bukanlah suatu hal yang mengejutkan karena telah banyak pemikir sejak zaman dahulu yang juga memberikan opini seperti itu.Â
Mengatakan bahwa Hermes atau Henokh sebagai penghuni di dataran tinggi Cina-lah yang membuat surat anonim itu menjadi sensasional.Â
Terlebih karena yang teridentifikasi sebagai penulis surat anonim itu adalah seorang tokoh ilmuwan besar, yang jika dipikir-pikir rasanya tidak perlu lagi membuat sesuatu yang kontroversi hanya untuk membuat dirinya menjadi terkenal.
Penulisnya diidentifikasi sebagai Ibn Arfa 'Ra's, seorang muslim spanyol yang dikenal sebagai ahli kimia dari abad ke-12. Setidaknya, demikianlah yang diungkap Joseph Needham, dalam bukunya Science in Traditional China: A Comparative Perspective - yang mengutip surat anonim tersebut.Â
Untuk lebih lengkapnya, Ibn Arfa 'Ra's, mengatakan seperti ini:
Nama asli Hermes adalah Ahnu (dengan kata lain, Henokh). Dia adalah seorang penghuni di dataran tinggi Cina, seperti yang ditunjukkan oleh penulis "Partikel Emas", di mana dia mengatakan penambangan dijaga oleh Hermes di Cina, dan Ares (mungkin Horus) menemukan cara melindungi pekerjaan itu dari genangan air. Sekarang, Ares tinggal di Cina bagian bawah dan menjadi milik orang India pertama.Â
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Ahnu, damai sejahtera atasnya, turun dari dataran tinggi ke dataran rendah Cina ke India dan naik ke lembah sungai di Serendib (yaitu Ceylon), sampai ia tiba di puncak gunung di pulau tempat Adam turun. Begitulah cara dia menemukan gua, yang disebutnya Gua Harta barang berharga.
Terlepas dari benar atau tidaknya isi tulisan tersebut, bagi saya, pernyataan tersebut layak dipertimbangan. Terlebih jika menimbang reputasi Ibn Arfa 'Ra's sebagai seorang ahli kimia dari abad ke-12, yang terkenal dengan karyanya Shudhur al-Dhahab, dianggap sebagai teks alkimia puitis terhebat di dunia Muslim - salah satu buku utama ilmu alkimia Arab.
Demikian pula Joseph Needham yang mengutip tulisan tersebut, adalah seorang ilmuwan besar dunia yang tidak diragukan kredibilitasnya. Ia ahli biokimia Inggris, sejarawan dan ahli kebudayaan Cina. Â
Dia terpilih sebagai anggota Royal Society pada tahun 1941, anggota British Academy pada tahun 1971, dan pada tahun 1992, Ratu Elizabeth II menganugerahkan kepadanya Companionship of Honor.Â
Royal Society mencatat bahwa ia adalah satu-satunya orang yang semasa hidup memegang ketiga gelar tersebut. Needham, bersama rekannya, Julian Huxley, adalah salah satu pendiri Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).Â