A. E. Waite juga mengidentifikasi "Pangeran Dolgorouki" dalam Ensiklopedia Baru Freemasonry sebagai "komandan militer Rusia terkemuka pada zaman Permaisuri Catherine II. Juga anggota penting dari ritus "Ketaatan Ketat" (Strict Observance). Pangeran Dolgorouki merupakan kakek buyut sekaligus sumber inspirasi utama HPB (Helena Petrovna Blavatsky, 1831-1891), pendiri Theosophy modern.
Legenda utama Ritus Masonry of Strict Observance, yang HPB sepakati dalam pembahasannya pada buku Isis Unveiled: A Master-Key to the Mysteries of Ancient and Modern Science and Theology (diterbitkan pada tahun 1877, merupakan buku filsafat esoterik dan karya besar pertama HPB), adalah bahwa Masonry adalah pengabadian dari Ksatria Templar.
Mitos "Atasan yang Tidak Diketahui" dianggap jelas mempengaruhi konsepsi HPB tentang "Hidden Masters". Ada Sembilan "Hidden Masters" yang diduga tinggal di Mesir, Siprus, Palestina, Meksiko, Italia, Afrika, Jerman, India, dan Inggris. Semua negara ini berperan penting dalam pencarian HPB untuk "Hidden Masters", di mana ia bertemu orang-orang yang memberinya informasi - yang berkontribusi pada sintesis Teosofi-nya kemudian.Â
Salah satu sumber menarik adalah "The Rosy Cross in Russia," diterbitkan dalam The Theosophical Review pada tahun 1906. Penulisnya menggunakan nama samaran "A Russian", mengacu pada sebuah manuskrip "bertanggal 1784, salah satu dari sumber-sumber yang tidak dapat diakses (yang) menyatakan: "Simson (seorang Rosicrucian dari Berlin) percaya bahwa Masonry sejati akan muncul sekali lagi dari Tibet".
Di sisi lain, bunyi pernyataan itu memunculkan kesan bahwa "A Russian" adalah juga mungkin orang yang sama dengan siapa HPB merujukkan kata pengantar dalam buku volume ke 2-nya "The Secret Doctrine", yang bunyinya sebagai berikut:
"Ada fakta terkenal, yang sangat membuat penasaran, dikuatkan oleh penulis, seorang pria pendeta yang melekat selama bertahun-tahun ke Kedutaan Rusia - yaitu, ada beberapa dokumen di Perpustakaan St Petersburg Imperial yang dapat menunjukkan bahwa, ...pada hari-hari ketika Freemasonry, dan Secret Societies berkembang tanpa hambatan di Rusia, yaitu, pada akhir abad terakhir dan awal abad ini, lebih dari satu mistikus Rusia melakukan perjalanan ke Tibet melalui pegunungan Ural mencari pengetahuan dan inisiasi di Crypts [adalah ruang batu di bawah lantai sebuah gereja atau bangunan lainnya. Biasanya berisi peti mati , sarkofagi , atau relik keagamaan] yang tidak diketahui di Asia Tengah. Dan lebih dari satu yang kembali bertahun-tahun kemudian, dengan banyak informasi yang tidak akan pernah diberikan kepadanya di Eropa."Â
Di akhir musim panas 1875, tak lama sebelum mendirikan Theosophical Society, ia mencatat dalam buku catatan pertamanya bahwa ia telah menerima perintah "untuk membentuk sebuah masyarakat, sebuah masyarakat rahasia seperti Rosicrucian Lodge."Â
Dia juga membuat pernyataan tidak masuk akal bahwa dia telah menghabiskan tujuh tahun di Tibet, bekerja dengan tuannya yang misterius, yang tinggal di sana tetapi bukan orang Tibet.Â
Tibet adalah tempat perlindungan mereka dari peradaban. (Isrun Engelhardt. The Nazis of Tibet: A Twentieth Century Myth. Ecole francaise d'Extreme-Orient (EFEO), coll. Etudes thematiques 22, vol. I, 2008, pp. 77--78)Â
Demikianlah, legenda tentang Rosicrucianism, jaringan "Hidden Master" di seluruh dunia, dan adanya hubungan rahasia dengan Tibet - terutama pandangan bahwa Tibet sebagai basis "Atasan yang tidak diketahui" dalam menginduksi perkembangan politik dunia, yang telah lebih dahulu berkembang di Eropa sebelum perang dunia ke 2.
Menjadikan ekspedisi Nazi yang dipimpin Schafer ke Tibet tahun 1938-1939, rawan mendapat banyak interpretasi liar.
Bahkan meskipun telah banyak klarifikasi yang dibangun untuk membuktikan bahwa ekspedisi Jerman Nazi ke Tibet yang dilakukan oleh perwira SS dan disponsori Heinrich Himmler itu adalah "murni ilmiah" dan "tidak berbahaya secara politik", tetap saja ada anggapan miring bahwa di balik ekspedisi ilmiah tersebut ada upaya Hitler untuk membangun komunikasi dengan "Hidden Master".