Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Sejarah Nama Tuhan dalam Tradisi Agama Samawi

13 Februari 2020   11:18 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:37 6823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: leeabbey.org.uk)

Pertanyaan lain yang juga mesti dicari jawabannya yaitu, dari manakah sesungguhnya kata 'tuan' berasal?

Untuk hal ini, saya melihat ada kemungkinan jika etimologi kata 'tuan' berasal dari bentuk "to/tau - wang". 'To' atau 'tau' (dalam bahasa tae' artinya 'orang'); dan 'wang' (yang dalam bahasa Cina artinya 'raja' atau 'penguasa'). Jadi, to/tau-wang artinya: "orang penguasa".

Mengenai adanya percampuran bahasa sedemikian rupa pada etimologi kata 'tuan' (dari bahasa tae' dan bahasa Cina), informasi dari Yi Jing, biksu Buddha dari Cina, yang pernah berkunjung ke Nusantara di sekitar abad 7 masehi, kiranya dapat menjelaskan hal ini.

Dalam catatannya Nanhai Jigui Neifa Zhuan, yang lalu diterjemahkan J. Takakusu ke dalam bahasa Inggris dengan judul A record of the Buddhist religion as practised in India and the Malay archipelago, Yi Jing mengatakan bahwa di wilayah ini orang-orang pada umumnya dapat berbahasa Cina, bahasa Sanskerta, selain bahasa kunlun yang merupakan bahasa utama.

Itulah makanya, Yi Jing menyarankan bagi biksu Buddha yang ingin ke India mendalami naskah suci yang menggunakan Sanskerta, untuk sebaiknya ke Nanhai (Nusantara) terlebih dahulu menyiapkan diri.

Sekian uraian ini, semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa

atau di website saya: https://fadlybahari.id/


Fadly Bahari, Pare - Kediri, 13 Februari 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun