Daftar tersebut menyebutkan enam kelompok Shasu: Shasu dari S'rr , Shasu dari Rbn , Shasu dari Sm't , Shasu dari Wrbr , Shasu dari Yhw , dan Shasu dari Pysps.Â
Istilah "Shasu" sendiri artinya "mereka yang berjalan kaki". Pendapat lain yang pada dasarnya serupa, yaitu "mengembara" atau nomaden (dimaknai menurut bahasa Mesir), dan alternatif lainnya "menjarah" (pemaknaan menurut bahasa Semitik). (Levy, Adams, dan Muniz: 2014, hlm. 66)
Selain ditemukan dalam teks Mesir yang berasal dari periode Amenhotep III (abad ke-14 SM), Teks Mesir lainnya yang di dalamnya juga ditemukan bentuk yang dianggap identik dengan YHWH atau Yahweh, adalah teks dari zaman Ramses II (abad ke-13 SM).
Pada kedua teks mesir ini ditemukan bentuk "t3 s3sw yhw" dan "yhw3". Dalam hal ini, YHW dianggap sebagai sebuah toponim.
Mengenai nama yhw3 , Michael Astour (seorang profesor sejarah - Kebudayaan klasik dan timur tengah kuno), mengatakan bahwa "render hieroglif sesuai atau sangat tepat dengan tetragrammaton Ibrani YHWH , atau Yahweh , dan ini mendahului kemunculan tertua dari nama ilahi itu - di Batu Moab - lebih dari lima ratus tahun."Â (Michael Astour: 1979, hlm. 18)
Jika merujuk pada pendapat yang diajukan oleh para peneliti sebelumnya, terutama mengenai anggapan bahwa "yhw" adalah sebuah toponim (nama wilayah), maka, yang menarik adalah karena jika kita mengamati bunyi penyebutan "Jehovah" atau "Yehowah", sesungguhnya agak-agak terdengar mirip seperti penyebutan "java" untuk Jehovah, dan "jawa" untuk Yehowah.Â
Selain itu, kata "Shasu" yang berarti mereka yang berjalan kaki, dan mengembara atau nomaden, sebenarnya juga cukup sinonim dengan kata "sasu" dalam bahasa tae' yang artinya: berhamburan / tersebar. Ini setidaknya cukup menggambarkan kondisi yang ada pada suatu bangsa nomaden atau pengembara.
Secara pribadi, saya memiliki dugaan jika yang dimaksud dengan Shasu atau pengembara dalam hal ini, ada kaitannya dengan orang Israel dalam periode sebelum terbentuk sebagai sebuah bangsa, yaitu setelah eksodus dan memulai pengembaraan di padang gurun.Â
Dimana saat di padang gurun itu, selain kaum eksodus yang dipimpin oleh Nabi Musa, juga ada orang Midian yakni kaum Nabi Syuaib, yang juga mengembara setelah meninggalkan negerinya yang terkena bencana azab. Dua kelompok ini bertemu dan menyatu di padang gurun.
Kenyataan adanya pembauran tersebut setidaknya dapat ditemukan dalam banyak literatur sejarah bahwa orang-orang Midian terbukti telah meninggalkan stempel sosiologis mereka pada banyak lembaga awal bangsa Israel.
Nama Tuhan dalam tradisi Kristiani dan Muslim
Maximillien De Lafayette Dalam bukunya yang berjudul "The origin of the name of God and His identity"Â dengan antusias mengatakan: 86% orang Amerika berpikir bahwa "Allah" adalah tuhan umat Islam, dan "Allah" bukanlah tuhan orang Kristen.... 86% itu salah 100% !! "Allah" adalah kata Arab; (...) "Allah" juga adalah kata Kristen! Benarkah? Tentu saja! Karena kata "Allah" digunakan sekitar 656 tahun sebelum Nabi Muhammad lahir.