Kutipan di atas menggambarkan kepada kita betapa sejak masa kuno manusia dengan secara sadar telah berupaya membangun ingatan kolektif yang tumbuh secara berkesinambungan, terutama yang tersaji dalam bentuk memori eksternal seperti catatan tertulis. Penggalan dialog antara Thamus dan Theuth bisa dikatakan bentuk dinamika pro kontra yang umum terjadi pada sebuah ide yang dimunculkan di tahap-tahap awal.
Demikianlah, dengan keseluruhan penjelasan di atas, saya berharap pembaca telah dapat melihat "benang merah" antara tujuan Allah mengajarkan Adam berbahasa... dengan pertumbuhan peradaban manusia dari masa kuno hingga hari ini.Â
Secara holistik, dapat kita simpulkan bahwa hanya instrumen bahasalah yang memungkinkan manusia dapat membangun peradaban. Dengan Bahasa, Manusia dapat berpikir secara individu (proses internal), juga dapat berpikir secara kolektif - melibatkan beberapa pihak (proses ekternal).
Adapun mengenai temuan arkeologi seperti perkakas batu "manusia prasejarah" atau lukisan gua "super abstrak" yang berusia puluhan ribu tahun, seperti yang beberapa waktu yang lalu lalu heboh diberitakan di berbagai media online, yang oleh beberapa kalangan kemudian dijadikan landasan klaim telah ada manusia sebelum Nabi Adam, atau telah ada peradaban sebelum kedatangan Nabi adam, dalam pandangan saya tidak lebih dari bentuk proses pengenalan, penafsiran dan adaptasi lingkungan yang juga dapat ditunjukkan oleh seekor kera.
Misalnya, seperti itu seekor kera yang tertangkap kamera CCTV di sebuah kebun binatang sedang mencoba memecahkan kaca dengan sebuah batu tajam (lihat pada gambar di bawah)
Contoh lainnya, Seekor kera yang mampu memadukan alat-alat yang dibutuhkannya... menggunakan batu besar dan pipih sebagai landasan, dan batu lainnya yang berukuran lebih kecil digunakan sebagai alat palu pemukul (dapat dilihat pada gambar di bawah)
Sekian uraian ini, semoga dapat memberi pencerahan. Salam.
Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare - Kediri, 18 Januari 2020