Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Personifikasi Hawa di Masa Kuno

25 Desember 2019   14:35 Diperbarui: 25 Desember 2019   20:00 3331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang lebih menarik karena disebelah barat wilayah Anatolia atau Turki hari ini, tepatnya di wilayah Yunani, terdapat nama semenanjung Peloponnese yang identik dengan nama Palopo (salah satu daerah tingkat II di bekas wilayah kedatuan Luwu, Sulawesi Selatan). Bisa dilihat dalam gambar berikut ini...

Sumber Photo: wikimedia.org/ - telah mengalami proses edit menurut kebutuhan.
Sumber Photo: wikimedia.org/ - telah mengalami proses edit menurut kebutuhan.
Historiografi Yunani mencatat jika nama semenanjung Peloponnese berasal dari kata Pelopo-nessos yang artinya "pulau Pelops". Namun akan lebih tepat jika sekiranya diartikan "pulau pelopo". Nama Pelops berasal dari nama raja Pelops yang berasal dari Anatolia.

Kembali pada pembahasan kita sebelumnya...

Demikianlah, sebutan benua atau pun banua yang kita kenal pada hari ini pada dasarnya berasal dari kata "nuwa" yang merupakan wujud personifikasi ibu Hawa sebagai dewi bumi.

Terkait personifikasi Hawa sebagai dewi kehidupan alam liar, dewi binatang liar, dewi pelindung rusa atau pun sapi, ataupun dewi perburuan, di pulau sulawesi ia dikenal dengan sebutan "nenemori", di tradisi Hindu dikenal dengan sebutan "dewi ushas" sementara di Yunani kuno ia dikenal sebagai "artemis". (baca pembahasan mengenai hal ini di artikel saya sebelumnya: Menyingkap Jejak Dewi Fajar di Pegunungan Latimojong)

Dari keseluruhan uraian personifikasi Adam dan Hawa di atas, kita bisa mendapat gambaran jika mitologi bugis dan Mitologi Cina yang mengilustrasikan kehidupan paling awal Adam dan Hawa di dunia menunjukkan jika di wilayah timur inilah mereka memulai eksistensinya. 

Personifikasi Adam dan Hawa dalam Mitologi India ataupun Yunani yang lebih pada penggambaran eksistensi mereka dalam perjuangannya menyebar ilmu pengetahuan di masa awal peradaban manusia, bisa dikatakan merupakan eksistensi tahap lanjutan dari mereka. 

Ini dengan sendiri menjadi gambaran besar bagi kita bahwa nampaknya memang Manusia pertama dan peradaban yang dimulainya, bermula dari timur untuk kemudian bergerak ke arah barat.

Sekian. Semoga bermanfaat. salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare 25 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun