Demikian informasi singkat mengenai buku Zhu Fan Zhi yang akan segera kita bahas beberapa informasi penting yang terdapat di dalamnya.
Ciri-Ciri Sho-po yang identik dengan budaya LuwuÂ
Pada tulisan sebelumnya saya telah menyampaikan hipotesis letak Ho-ling di pulau sulawesi (baca: Hipotesis Ini Buktikan Kerajaan Ho-ling Terletak di Sulawesi ; "Batu Pasui" di Karatuan, Mitologisasi Batu Gnomon Peninggalan kerajaan Ho-ling ; Hipotesis Letak Geografis Ho-ling di Sulawesi. Di sisi lain, berbagai literatur dengan jelas mengatakan bahwa Ho-ling dan She-po atau Sho-po adalah sama.
Melanjutkan pembahasa tersebut, Kali ini, saya ingin menyampaikan bukti lain yang terdapat dalam buku Zhu Fan Zhi, yang mana beberapa uraian informasinya mengenai Sho-po bisa dikatakan dapat ditemukan di Luwu khususnya dan Sulawesi selatan pada umumnya.
Berikut ini beberapa informasi tersebut...
a. Tinjauan aspek budaya
Dalam kutipan di atas disebutkan "tiga anak dari raja menjadi Fu-wang yang dijelaskan sebagai jabatan deputi kerajaan. Kata Fu-wang ini jelas sangat identik dengan sebutan "Puang" dalam tradisi budaya di Sulawesi Selatan. Pada masa lalu umumnya ucapan ini ditujukan pada kalangan bangsawasan, namun pada masa sekarang umum pula ditujukan pada pejabat atau tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh.
Pada masa sekarang, penyebutan puang dalam aksen Bugis biasanya terdengar disebut "pung", sementara dalam aksen Toraja biasanya terdengar disebut "pong". Di Luwu sendiri umumnya masih tetap terdengar "puang".
Dari informasi ini akhirnya dapat diketahui dari mana sebutan "puang" itu berasal, yang rupa-rupanya adalah sebuah sebutan Cina kuno, yang pada masa lalu berarti pejabat deputi kerajaan.