Hal ini dimungkinkan oleh karena ketika berbicara di tengah laut, para pelaut mesti berbicara dengan suara keras untuk mengatasi kerasnya suara deburan ombak. Suku kata yang berakhir konsonan cenderung menjadikan pelepasan suara menjadi tidak maksimal.Â
Ciri lain dari bahasa bangsa pelaut adalah cenderung menggunakan tanda petik (diakritik) diakhir kata, yang memberikan fasilitas menguatkan otot artikulator (alat ucap) untuk meneriakkan kata atau kalimat.
Demikianlah pembahasan Formula kunci mengurai Sejarah bagian ke-1 ini. Semoga bermanfaat. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H