Situs arkeologi "Kalender Adam" oleh para tetua Afrika dikenal sebagai "Tempat Kelahiran Matahari" atau "Inzalo y'Langa". Nama "Kalender Adam" diberikan oleh peneliti Michael Tellinger. Pada tahun 1891, Penjelajah Inggris Theodore Bent memperkirakan ada sekitar 4000 reruntuhan lingkaran batu di situs. Tahun 1974, estimasi itu meningkat menjadi 20.000, dan hari ini, peneliti dan otoritas subjek, Michael Tellinger, memperkirakan jumlah reruntuhan batu kuno menjadi 100.000.
Selain itu, para peneliti telah menyimpulkan bahwa puing-puing itu tidak hanya berupa permukiman seperti desa, tetapi merupakan sisa-sisa observatorium astronomi dan kuil-kuil agama kuno.
Rodney Hale yang telah merancang kesejajaran Kalender Adam, menyarankan waktu kembali ke tahun 11.500 SM.Â
Dan tidak menemukan bukti apa pun yang menunjukkan bahwa usia monumen kembali 75.000 tahun lalu, sebagaimana pendapat yang dikemukakan Michael Tellinger bahwa situs tersebut berusia 75.000 hingga 80.000 tahun terakhir, yang bahkan telah melangkah lebih jauh dengan menyarankan bahwa Kalender Adam dibangun sekitar 200.000 tahun yang lalu sebagai pusat operasi untuk Annunaki, dewa alien dari bangsa Sumeria, yang juga dikenal sebagai Nephilim.Â
Mereka datang ke sini dari Planet Nibiru dan menciptakan manusia agar mereka dapat bekerja atas nama mereka mengambil emas dari bumi, kemudian diangkut kembali ke planet  mereka.
Mereka bukan angkasawan dari Nibiru tetapi kemungkinan besar manusia, elit imamat atau shamanic, yang tiba di wilayah itu dari tempat lain di dunia kuno sekitar masa bencana besar, akhir Zaman es terakhir.
Tinjauan Linguistik
Dalam bahasa chichewa yang digunakan oleh orang Chewa (merupakan bagian dari etnis Bantu, salah satu etnis terbesar di wilayah Afrika tengah dan selatan) terdapat kata "dzuwa" yang berarti "matahari".Â
Kami memperkirakan bahwa "Dzuwa" yang berarti matahari dalam bahasa chichewa, memiliki keterkaitan dengan salah satu nama berhala yang disembah kaum Nuh, disebutkan dalam Al Quran surat Nuh ayat 23: Dan mereka berkata "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr".Â