Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Interpretasi Kesamaan Adam, Fuxi, dan Batara Guru

5 Februari 2019   07:21 Diperbarui: 22 Februari 2019   09:44 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta hipotesis titik tempat turunnya Nabi Adam

Fuxi dan Nuwa

Dalam teks klasik tiongkok "The Classic of Mountains and Seas" atau "Shan Hai Jing", dikenal sosok Fuxi, juga diromanisasi sebagai Fu-hsi, sebagai pahlawan budaya dalam legenda dan mitologi Cina , yang dikreditkan (bersama dengan saudara perempuannya Nuwa).

Pada salah satu kolom dari Kuil Fuxi di Provinsi Gansu, bait berikut ini menjelaskan pentingnya Fuxi: "Di antara tiga primitifitor peradaban Huaxia , Fu Xi di Negara Huaiyang menempati urutan pertama."(Ji Xiaoping. Worshiping the Three Sage Kings and Five Virtuous Emperors The Imperial Temple of Emperors of Successive Dynasties in Beijing : 2007)

Pada awalnya belum ada tatanan moral atau sosial. Pria hanya mengenal ibu mereka, bukan ayah mereka. Saat lapar, mereka mencari makanan; ketika puas, mereka membuang sisa-sisanya. Mereka membungkus diri mereka dengan kulit dan cenderung terburu-buru dalam setiap tindakan. Kemudian datanglah Fuxi, melihat ke atas dan merenungkan gambaran di langit, dan melihat ke bawah dan merenungkan situasi di bumi. Dia kemudian menyatukan suami-istri, mengatur lima tahap perubahan, dan menetapkan hukum-hukum kemanusiaan. Dia menyusun delapan trigram, untuk mendapatkan penguasaan atas dunia.

Narasi simbolik yang terpenting dari Fuxi dan Nuwa, dan bisa kita lihat ada kesamaan dengan kisah simbolik yang ada pada Batara Guru dan We Nyili Timo dalam naskah I La Galigo adalah sebagai berikut:

Fuxi dan Nuwa awalnya adalah saudara. Suatu hari mereka mendirikan dua tumpukan api yang terpisah, dan api akhirnya menjadi satu. Di bawah api, mereka memutuskan untuk menjadi suami dan istri.

Narasi tersebut identik dengan narasi simbolik Batara Guru dan We Nyili Timo pada bagian ini:

akan tetapi dalam pada itu lautan pun bagaikan menyala dan We Nyili Timo seolah-olah seorang anak dewata yang turun ke bumi dalam usungannya. 

Orang-orang ware gemetar melihat api langit sedang mengamuk di tengah lautan. Batara Guru balik lagi dan menanti, dicampakkannya ikat kepalanya (yang berasal dari langit) ke dalam laut sambil mengucapkan suatu mantera hingga tiga kali. Api pun padamlah. 

Telaah Kesamaan

Kesamaan kedua versi narasi simbolik di atas, dapat kita lihat pada bagian cerita yang menggambarkan adanya api yang menjulang ke langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun