Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rahasia Angka 168 dan Akhir Zaman

4 Februari 2019   06:28 Diperbarui: 2 Juli 2021   08:06 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum kita mengenalnya sebagai jumlah jam dalam seminggu: 7x24 = 168; dan sebagai jumlah titik pada lembar permainan domino (lihat gambar di atas).

Beberapa orang Cina menganggap 168 angka keberuntungan, karena kira-kira homophonous dengan frasa "yi lu fa", yang berarti "keberuntungan sepanjang jalan"

Ada 168 jumlah bilangan prima 1- 1000.

bilangan-prima-5c57724abde575580f259732.jpg
bilangan-prima-5c57724abde575580f259732.jpg
168 adalah jumlah dari empat bilangan prima berturut-turut : 37 + 41 + 43 + 47.

168 adalah produk dari dua bilangan sempurna pertama, yaitu: 6 dan 28.

Rahasia angka 168 yang coba kami ungkap:

Melalui berbagai pertimbangan dan tinjauan terhadap data-data yang ada, kami berhipotesis bahwa angka 168 kemungkinan adalah jumlah menit (waktu di akhirat) yang berbanding sama dengan 11,598 tahun (waktu di bumi). Berikut ini rincian analisanya...

Ada 3 ayat dalam Al Quran yang menjadi rujukan orang muslim ketika mencoba menghitung perbandingan waktu di akhirat dan waktu di dunia. yaitu:

Qs. As Sajdah ayat 5: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

Baca juga: Apakah Ada Arti Angka 61?

Qs. Al Ma'aarij ayat 4:  Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.

Qs. Al-Hajj ayat 47: Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.

Pada umumnya, para ahli lebih merujukkan perhitungannya pada surat As Sajdah ayat 5 dan Al Hajj ayat 47 yang menyebutkan perbandingan "sehari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia". Sementara itu, dalam uraian ini, kami memilih merujuk pada surat Al Ma'aarij ayat 4.

Dalam surat Al Ma'aarij ayat 4 disebutkan "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun." ...kata "sehari" dalam kalimat tersebut dapat diasumsikan sama dengan 12 jam (karena untuk 24 jam, dalam hemat kami tentulah mesti disebutkan sebagai sehari semalam). 

Jadi kita berhitung; 50 ribu tahun di dunia sama dengan 12 jam di akhirat, yang berarti 1 jam di akhirat  = 4.166 tahun di dunia (50,000 tahun : 12 jam = 4.166), atau  1 menit di akhirat = 69.4 tahun di dunia (4.166 tahun : 60 menit = 69.4), atau 1 detik di akhirat = 1,15 tahun di dunia (69.4 tahun : 60 detik = 1.15), atau sama dengan 420 hari . 

Kami berpikir bahwa bisa jadi inilah sesungguhnya asal dari keunikan angka 420 yang melegenda. Bukan berlatar sejarah pengguna ganja yang bertemu setiap jam 4:20 sore, dan bukan pula terkait tidak adanya nomor kamar 420 di hotel manapun.

Sementara itu, dalam buku The History of al-Tabari Vol. 1, pada bagian yang membahas waktu ketika Adam diturunkan ke bumi, al-Tabari mengulas beberapa pendapat yang merujuk pada hadist nabi, diantaranya:  

Menurut Muhammad b. Ma'mar -Abu 'Amir - Zuhayr b. Muhammad - 'Abdallh b. Muhammad b. 'Aqil - 'Amr b. Shurahbil b. Sa'id b. Sa'd b. 'Ubadah - ayahnya - kakeknya - Sa'd b. 'Ubadah: Seorang pria datang kepada Nabi dan berkata: Wahai Rasulullah, beritahu kami apa yang baik terjadi pada hari Jumat. Nabi menjawab: atasnya, Adam diciptakan, diturunkan, dan diambil oleh Tuhan. Selain itu, ada satu jam pada hari Jumat di mana Tuhan mengabulkan semua permintaan manusia, kecuali itu menjadi sesuatu yang buruk atau pemutusan hubungan keluarga. atasnya juga, saat ketika Setiap malaikat mendekat ke Tuhan, setiap langit dan bumi, semua gunung, setiap angin semuanya terkagum-kagum pada hari Jumat. (The History of al-Tabari Vol. 1, hlm. 282-283)

Menurut Abu Kurayb-Ishaq b. Manr - Ab kudaynah - Mughirah - Ziyad - Ibrahim - 'Alqamah - al-Qartha - 'Salman, Rasulullah berkata: Apakah Anda tahu tentang Jumat? Ini adalah hari di mana Anda (bentuk singular) - atau Anda (bentuk plural) - [dan] ayah Adam diletakkan bersama [di bumi]. (The History of al-Tabari Vol. 1, hlm. 285)

Beberapa berkata: Adam diusir dari Firdaus pada jam kesembilan atau kesepuluh. Mereka yang mengatakan ini adalah sebagai berikut... Abu Ja'far (al-Tabari) mengatakan: saya belajar (laporan ini) dari 'Abdn b. Muhammad al-Marwazi - 'Ammr b. al-Hasan - 'Abdallh b. Abi Ja'far - ayahnya - al-Rabi 'b. Anas - Abu al-'Aliyah: Adam diusir dari Firdaus pada jam kesembilan atau kesepuluh...

Terkait hal ini, Al Tabari mengomentari: Jika seseorang membuat pernyataan ini, berarti Tuhan membuat Adam dan istrinya [tinggalkan] Firdaus setelah dua jam [mungkin maksudnya tiga jam] telah berlalu pada siang hari (pada hari Jumat) yang juga merupakan hari-hari penghuni dunia ini... - dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh waktu yang berlangsung di dunia ini masih dalam waktu hari jumat (di akhirat).

Jika kita mencermati kalimat "Adam diusir dari Firdaus pada jam kesembilan atau kesepuluh" - maka kita dapat menduga bahwa hitungan jam tersebut di mulai dari jam 6 pagi (awal hari/ terbit fajar), yang berarti jam ke sembilan atau kesepuluh yang dimaksudkan adalah jam 3 atau jam 4 sore (telah memasuki waktu Ashar). 

Suatu kemungkinan yang dapat dipertimbangkan di sini, adalah bahwa bisa jadi dari hal inilah makna yang terkandung dari surat Al 'Ashr. 

bahwa kalimat "wal-'asr" yang oleh para mufassir umumnya ditafsirkan sebagai "demi masa", kemungkinan maknanya mesti ditafsirkan secara eksplisit menjadi: "Demi waktu ashar (sore) di mana kalian (manusia) jalani saat ini" - kalimat ini bisa dikatakan berbentuk "sumpah" dengan kehadiran kata "demi", yang bertujuan memberi penekanan terhadap pesan utama yang ingin disampaikan - ...bahwa: Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil sejauh ini, adalah bahwa saat ini (di akhirat) adalah hari Jum'at dan sedang berada pada waktu Ashar. 

Pertanyaan kemudian adalah: Di waktu Ashar pada jam ke berapakah itu?

Dengan mencermati hitungan sebelumnya, bahwa 1 detik di akhirat = 420 hari di dunia, maka jika waktu Ashar terhitung dari jam 3 sore dan berakhir pada jam 6 sore saat matahari tenggelam / memasuki waktu Maghrib) yang berati berdurasi 3 jam, maka kita dapat menghitung bahwa : 3 jam  (waktu akhirat) x 420 hari waktu dunia = 12.427 tahun waktu dunia. 

Baca juga: Mengenal Makna Angka 1 Sampai dengan 10

Jika seandainya dalam riwayat Adam dikatakan diturunkan ke bumi tepat setelah 9 jam berlalu di hari itu (tepat memasuki waktu Ashar), maka bisa dikatakan selama 12.427 tahun inilah usia Adam dan anak cucunya di dunia. 

Sayangnya, karena jika kita mencermati kalimat dalam riwayat, bahwa "Adam diusir dari Firdaus pada jam kesembilan atau kesepuluh"  ini mengindikasikan bahwa Adam dan Hawa diturunkan setelah memasuki waktu Ashar (antara jam ke sembilan dan kesepuluh).

 Jadi untuk itu hitungan di atas mestilah mendapat pengurangan. Demikianlah, karena kita tidak mendapatkan ketepatan di menit ke berapakah Adam di turunkan, maka untuk memperkirakan hal ini, kita membutuhkan tinjauan yang lain.

Para ilmuwan pada umumnya sepakat bahwa sekitar 12.000 tahun yang lalu, komunitas manusia mulai berfungsi sangat berbeda dari sebelumnya. 

Hal ini disebut revolusi Neolitik atau Revolusi Pertanian. Ini menandai transisi dalam sejarah manusia dari kelompok-kelompok kecil pemburu-pengumpul ke pemukiman-pemukiman pertanian yang lebih besar. 

 Terkait hal ini, dapat saja kita berspekulasi bahwa revolusi pertanian tersebut terjadi setelah Adam diturunkan ke bumi dan untuk pertama kali mengajarkan manusia teknologi pertanian. Di sisi lain, masa dimulainya revolusi pertanian ini sangat mendekati hitungan 12.427 tahun dalam perhitungan di atas.

Tinjauan selanjutnya adalah surat Al-A'raf ayat ke 24:  Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". 

bunyi ayat ini adalah perintah Allah kepada Adam dan Hawa untuk turun ke bumi. jadi bisa dikatakan ayat inilah yang mengabarkan awal Adam memulai hidup di bumi. 

Fakta yang layak mendapat perhatian disini adalah  bahwa surat Al-A'raf merupakan surat ke 7 dalam Al Quran, dan ayat yang mengisahkan awal Adam di bumi ini berada pada ayat ke 24. 

Dalam hal ini, Angka 7 dan 24 dapat kita asumsikan sebagai berikut: 7 = jumlah Hari dalam seminggu; dan, 24 = jumlah jam dalam sehari semalam.

 Jadi, dapat diperkirakan bahwa ayat 24 dari surat Al-A'raf secara khusus menyiratkan "hitungan waktu". 

Jika kita mengalikan kedua angka yang disandang (ayat 24 - dari surat ke 7), maka kita mendapatkan angka 168 - yang merupakan total jumlah jam dalam 7 hari. 

Lebih jauh, dapat kita lihat bahwa pada ayat 168 dalam surat Al-A'raf ini, Allah mengabarkan bagaimana Ia mengatur kehidupan anak cucu Adam di bumi, berikut ini ayatnya: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Qs 7:168)

Demikianlah, dari tinjauan di atas tergambar bahwa surat Al-A'raf mengandung "makna tertentu," yaitu: bahwa ayat ke 24 kemungkinan mengisaratkan saat Adam diturunkan ke bumi, sementara ayat ke 168 kemungkinan mengisaratkan durasi waktu anak cucu Adam di dunia. 

Hal yang menarik dari angka 168 adalah karena jika kita mengasumsikannya sebagai jumlah menit (waktu akhirat) lalu dikalikan dengan angka 420 (yakni jumlah perbandingan hari di bumi dengan 1 detik di akhirat) maka akan memperoleh hasil : 11.598 tahun. 

Baca juga: Numerologi, Makna Angka 11.11 bagi Jomlo yang Nafsunya Gede

Berikut rincian hitungannya... 168 menit x 60 (jumlah detik dalam 1 menit) = 10.080 detik x 420 hari = 4.233.600 hari, atau sama dengan 11.598 tahun. Dapat kita lihat bahwa angka 11.598 ini pun mendekati angka 12.000 tahun seperti pada hitungan sebelumnya.

Jika kita mengasumsikan bahwa angka 168 adalah jumlah menit yang terhitung sejak Adam diturunkan ke bumi (yakni pada waktu Ashar) hingga memasuki waktu Maghrib (yakni tibanya hari kiamat) yaitu tepat pada pukul 18.00, maka dari hal ini dapat diperkirakan bahwa kemungkinan Adam dan Hawa diturunkan sekitar pukul 15:12 (waktu Ashar di akhirat).

Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah jam dalam seminggu (7 x24 = 168) sama dengan jumlah menit yang terhitung sejak Adam diturunkan ke bumi hingga pada saat berakhirnya kehidupan di dunia, yaitu 168 menit (waktu akhirat).

Inilah mungkin yang menjadi alasan mengapa sebagian orang Cina "menganggap" atau mungkin lebih tepatnya "berharap" 168-nya (jumlah total jam demi jamnya dalam seminggu) berjalan dalam naungan keberuntungan, dengan menyebutnya "yi lu fa", yang berarti "keberuntungan sepanjang jalan".

Inilah rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang saja sejak ribuan tahun yang lalu...

Warning: Informasi ini cukup untuk diketahui sebagai penambah wawasan, dan tidak mesti dipercayai sepenuhnya... :) 

Semoga detik-detik akhir 168 kita semua dapat kita manfaatkan sebaik mungkin.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun