Mohon tunggu...
Muhammad Fadly
Muhammad Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta Program Studi Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Potensi Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pembuatan Masker Kain

14 Maret 2022   02:35 Diperbarui: 14 Maret 2022   09:02 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Sudah hampir dua tahun sejak awal ditemukannya kasus covid 19 pertama di Indonesia. Pada saat itu, langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menghadapi virus yang berasal dari China ini dinilai terlalu menganggap enteng. Karena mereka memperkirakan bahwa virus ini bisa dihadapi dalam kurun waktu satu tahun saja. Alhasil, pemerintah mengalami kesulitan dalam melawan virus ini dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun lebih untuk melawannya. 

Meskipun angka pertambahan kasus sudah berkurang pada saat ini, namun muncul berbagai varian baru dari virus ini. Pada akhirnya, dampak dari virus ini tidak hanya pada bidang kesehatan saja. Tetapi menyebar ke berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. 

Di bidang pendidikan, dampak dari pandemi ini masih terasa hingga detik ini. Sekolah-sekolah ditutup guna memutus rantai penyebaran virus covid 19. Para peserta didik mengikuti pendidikan jarak jauh sebagai ganti dari belajar tatap muka di sekolah. 

Tidak sedikit peserta didik mengalami keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh yang diadakan. Mulai dari keterbatasan kuota, kendala koneksi internet, dan keterbatasan alat-alat penunjang seperti laptop dan smartphone. 

Pemerintah mulai mengambil langkah dalam mengatasi berbagai macam kendala yang ada. Seperti pemberian kuota bantuan internet bagi peserta didik dan juga pemberian smartphone bagi siswa yang membutuhkan. Akan tetapi, tetap saja bantuan ini tidak berpengaruh pada para siswa yang ada di daerah-daerah.

Pada bidang ekonomi, dampak dari pandemi ini sangat berdampak bagi para pelaku ekonomi dan bisnis tanah air. Toko-toko, restoran, pusat perbelanjaan, dan perusahaan banyak yang gulung tikar. Akibatnya, angka PHK, pengangguran dan perceraiann meningkat. Karut marut pada kondisi ini sangat terlihat dari berbagai macam permasalahan ekonomi yang ada.

Beberapa program bantuan dicanangkan oleh pemerintah dalam mengatasi hal tersebut. Seperti bantuan pangan dan uang tunai. Namun, bantuan sosial untuk masyarakat ini masih saja dikorupsi. Dana untuk pemberian bahan-bahan pangan yang akan disalurkan untuk masyarakat di rampas. Hal ini menyebabkan kualitas dari bahan pangan yang didapatkan masyarakat sangat buruk.

Di bidang kesehatan, sempat terjadi krisis Alat Pelindung Diri (APD), masker medis, dan hand sanitizer. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kebutuhan (permintaan konsumen) dari alat-alat penunjang tenaga medis terebut. Bagaimana tidak, ribuan tenaga medis bekerja dengan serentak memakai alat-alat tersebut dalam menangani pasien-pasien positif yang terus bertambah di rumah sakit tempat mereka bekerja. 

Dengan alat pelindung diri dan masker medis, tenaga kesehatan melindungi dirinya agar tidak terpapar dari virus corona. Kelangkaan ketersediaan masker medis dan hand sanitizer membuat harganya menaik cukup tinggi. 

Hal ini menyebabkan keresahan di masyarakat akan pentingnya barang tersebut untuk mencegah terpapartnya virus covid 19. Alhasil, inovasi dengan membuat masker kain dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk menyikapi kelangkaan masker guna berkegiatan sehari-hari.

Program Pemberdayaan Pembuatan Masker KainP

Pada dasarnya program pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang diarahkan untuk mewujudkan warga negara yang mengalami masalah sosial agar mempunyai suatu daya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. 

Selain itu, program pemberdayaan masyarakat juga merupakan suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan dari masyarakat. Tujuannya agar masyarakat memiliki kehidupan yang lebih berkualitas dan kemandiriannya dapat dicapai. 

Kemampuan dari sebuah keluarga meningkat karena mendapat kemampuan baru yaitu membuat masker kain. Hal ini juga membuat nilai tambah dari sebuah masyarakat. Program pemberdayaan ini dilakukan agar keluarga dapat terhidar dari virus covid 19 dengan membuat masker kain dalam langkah menyikapi kelangkaan masker medis di pasaran. 

Masker kain sendiri dinilai memiliki berbagai macam manfaat seperti pengurangan jumlah sampah, dapat dipakai dalam jangka waktu lama, dan juga dapat menambah pendapatan keluarga jika masker kain hasil buatan dijual belikan. 

Dikatakan mampu mengurangi jumlah sampah, karena masker kain dapat dicuci dan dipakai kembali dan jika dinilai masih layak untuk dipakai, dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama. 

Selain itu, dengan program pemberdayaan ini bisa menciptakan keluarga yang berdaya dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada. Pembuatan masker kain juga dapat memutus rantai penyebaran virus covid 19. Sesuai dengan aturan pemerintah yang mengharuskan siapapun yang hendak pergi keluar rumah untuk memakai masker. 

Virus corona yang menular melalui percikan air dari bersin atau batuk penderita covid 19 (droplet) dan masuk melalui sistem pernapasan manusia, dapat dicegah dengan masker kain ini. Tingkat kepedulian dan kepekaan keluarga juga akan meningkat apabila membagikan masker kain hasil buatannya kepada rekan, tetangga, dan saudara-saudaranya.

Target dari program pemberdayaan ini adalah ibu rumah tangga. Diharapkan ibu rumah tangga bisa lebih produktif selama pandemi covid 19 dengan melakukan program ini. Selain itu, ibu rumah tangga juga mendapat penghasilan tambahan dari hasil penjualan masker kain.

Pembuatan masker kain sangat mudah karena bahan-bahan yang digunakan tersebar dimana-mana. Dana yang dikeluarkan untuk pembuatannya juga sangat murah.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat masker kain seperti:

  1. Kain katun atau kain yang tidak mudah untuk menyerap air
  2. Penggaris
  3. Benang jahit
  4. Jarum atau mesin jahit
  5. Gunting
  6. Setrika
  7.  Pita karet

Cara pembuatannya:

  1. Membuat pola dari bentuk masker yang ingin dibuat
  2. Potong kain sesuai pola yang dibuat
  3.  Jahit tepi kain agar terlihat rapi dan tambahkan pita karet untuk dikaitkan ke telinga
  4. Setelah selesai dijahit, masker kain di setrika agar steril
  5. Masukan masker kain ke dalam plastik (jika ingin diperjual belikan)

Media pemasaran hasil produksi masker kain ini bisa melalui media sosial dan e-commerce. Pada masa pandemi ini minat masyarakat akan berbelanja online meningkat. Hal ini karena dengan berbelanja online, masyarakat tidak perlu repot-repot untuk keluar rumah dan tergolong mudah. 

Peluang ini harus dimanfaatkan bagi ibu rumah tangga yang hendak memperjual belikan produk buatannya. Mereka hanya perlu mempunyai smartphone untuk memposting produk mereka di e-commerce yang ada. Media sosial seperti Instagram dan WhatsApp dapat juga dimanfaatkan sebagai media penjualan.

Kesimpulan

Pandemi covid 19 sangat berdampak pada berbagai bidang di Indonesia. Seperti pada bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi ini terkesan terlalu menganggap enteng pada awalnya. Namun dengan melihat berkurangnya angka kasus pada saat ini, menggambarkan keberhasilan dari perjuangan pemerintah.

Kelangkaan alat-alat medis sudah ditangani dengan berbagai macam inovasi dari masyarakat. Salah satunya dengan inovasi pembuatan masker berbahan kain. Program pemberdayaan ini bisa menciptakan keluarga yang berdaya dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada. 

Pembuatan masker kain juga dapat memutus rantai penyebaran virus covid 19. Program pemberdayaan ini diharapkan mampu membuat masyarakat yang mandiri. Target dari program pemberdayaan ini adalah ibu rumah tangga. Diharapkan ibu rumah tangga bisa lebih produktif selama pandemi covid 19 dengan melakukan program ini. Dan juga keluarga mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan hasil pembuatan masker kain ini.

Referensi

Lestari, Y., Pairin, U., & Hasan, L.N. (2020). Pengembangan Handmade Masker untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Gresik Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Soeropati.

Lianovanda, D. (2021). Cara Mudah Membuat Masker Kain Tanpa Mesin Jahit. Skill Academy By Ruangguru. https://blog.skillacademy.com/cara-membuat-masker-kain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun