Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kecil Peluang Yusril untuk Bisa Memenangkan Pilgub DKI 2017

31 Maret 2016   19:38 Diperbarui: 31 Maret 2016   21:30 5297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Yusril Ihza Mahendra | Foto Antara"][/caption]Sepertinya tidak membutuhkan banyak analisa untuk mengukur peluang Yusril Ihza Mahendra yang berniat ingin memenangkan Pilgub DKI 2017. Yang mengatakan itu tentu saja hanya seorang pengamat politik dari gunung yang sudah terkenal ini, siapa lagi kalau bukan gw. Hehehee.

Yups bener sih, masbro. Sejak 2 bulan lalu ketika Yusril menyatakan dirinya ingin maju Head to Head duel dengan Ahok maka hati kecil gw berkata, kok bisa Yusril pede begitu ya?

Yusril Ihza Mahendra memang bukan orang sembarangan. Kalau dibilang  20 orang Indonesia yang paling tinggi kehebatannya dalam profesinya maka gw pastikan Yusril masuk dalam daftar itu. Kalau Ahok malah menurut gw tidak masuk di rangking itu. Kalau 100 besar mungkin masuk. Ini bukan bicara ngejatohin Ahok tetapi hanya ingin mengatakan bahwa Yusril itu cukup hebat.

Mantan Menteri Hukum dan HAM yang juga merupakan Ketua Partai Bulan Bintang ini sangat terkenal dengan keahliannya dibidang Hukum. Tidak ada satupun Jaksa yang tidak gentar bila melawan Yusril bila dirinya mengambil posisi sebagai Pengacara. Tidak ada satupun Pengacara yang tidak gentar kalau harus melawan Yusril bila dia mengambil posisi sebagai Penuntut. Begitulah kehebatan “Laksamana Cheng Ho” ini.

Yusril adalah orang yang penuh percaya diri. Perhitungan Yusril dalam aktifitasnya di bidang apapun biasanya sangat matang. Dan mungkin Yusril tidak salah bila berpikir dirinya sanggup mengalahkan Ahok. Semua bekal pengalamannya sebagai Politisi, sebagai Ahli Hukum dan sebagai mantan Pejabat Tinggi Negara menjadi jaminan tentang kualitas dirinya yang memang tidak kalah dari Ahok. Itu benar dan gw juga yakin seyakin-yakinnya kualitas Yusril tidak dibawah Ahok. Bisa jadi Yusril dalam banyak hal Yusril malah lebih hebat dari Ahok.

Tapi Yusril mungkin lupa bahwa untuk menjadi seorang Gubernur itu harus dipilih jutaan orang. Untuk menjadi Gubernur itu harus disukai oleh jutaan orang. Kalau di DKI Jakarta minimal harus 2,5 Juta orang yang memilih barulah seseorang itu bisa menjadi Gubernur DKI.

Menjadi Menteri berkali-kali tidak membutuhkan pilihan jutaan masyarakat. Cukup seorang Presiden saja yang mengangkatnya. Menjadi Pengacara terhebat di Indonesia juga tidak membutuhkan rasa suka dari jutaan orang. Cukup Pintar, punya bakat, sekolah tinggi dan memiliki pengalaman terbang yang tinggi.

Itulah yang membedakan Kehebatan seorang Yusril dengan sebuah kontestasi tingkat Pilgub DKI. Fakta yang sudah ada sebagai Ketua Partai Yusril dengan nama besarnya belum pernah sekalipun berhasil membawa partainya menjadi Pemenang Pemilu Legislatif di daerah strategis (kota-kota besar). Disitulah letak daya jual politik dari nama seorang Yusril.

Ahok bukan tidak terkalahkan. Mengalahkan Ahok tidaklah sesulit mengalahkan Jokowi sewaktu dirinya masih belum menjadi Presiden. Seorang Ridwan Kamil mungkin di atas kertas bisa mengalahkan Ahok. Begitu juga dengan Djarot maupun lainnya yang sudah nyata cukup bersih track recordnya dan cukup disukai masyarakat luas sehingga bisa saja mengalahkan Ahok.

Yusril seorang Muslim dan mungkin 80% warga DKI juga muslim tetapi itu bukan merupakan jaminan bahwa warga muslim Jakarta akan memilih calon muslim dibanding calon bukan muslim. Sejarah politik kita membuktikan bahwa masyarakat luas lebih menyukai tokoh yang berpaham nasionalis sehingga bukan muslim dan non muslim yang bisa dijadikan acuan dalam sebuah kontestasi Pilkada.

Menurut gw sih kekurangan Yusril hanya satu yaitu Yusril kurang disukai masyarakat luas. Menurut pengamatan gw masyarakat Indonesia yang menyukai Yusril mungkin dapat dihitung hanya sebatas jumlah Konstituen Partainya (PBB), Kader dan simpatisan PKS dan sedikit simpatisan Gerindra dan Golkar saja.

Semua orang di Indonesia memang mengenal dengan baik siapa Yusril. Mereka tidak membenci Yusril tetapi juga sosok Yusril dapat dikatakan kurang begitu disukai oleh masyarakat luas. Tapi jangan dibandingkan dengan ARB yak? ARB parah jadi mendingan Yusril lah. Hehehee.  

Ada dua hal yang mungkin membuat masyarakat luas kurang menyukai Yusril. Pertama, di mata mereka Yusril hebat tetapi disadari atau tidak bahwa ada aura arogansi yang kuat yang nampak dari sosok penampilan Yusril di muka Publik. Inilah yang membuat masyarakat luas kurang menyukai Yusril.  Dibanding gw juga mungkin gantengan Yusril tetapi mungkin gw lebih disukai masyarakat luas. gw kan orangnya ramah, baik hati dan rajin menabung sehingga  banyak orang yang suka. Wkwkwkwk..

Itu yang pertama. Dan yang kedua adalah Yusril masih dianggap oleh para Pendukung Jokowi sebagai sosok mantan musuh yang berpotensi untuk tetap menjadi pihak musuh. Ini yang krusial, saudara-saudara.

Yusril mesti ingat bahwa mayoritas penduduk Jakarta adalah pendukung berat  Jokowi. Jadi kalau ingin mendapat simpati pendukung Jokowi ya tidak boleh mengkritisi Jokowi terlalu sering. Kalau masih coba-coba mengkritik Jokowi tanpa alasan yang kuat ya resikonya sampai kiamatpun (istilahnya doang) tidak mungkin akan bisa mendapatkan simpati pendukung Jokowi yang sebenarnya sangat  potensial untuk memenangkan dirinya di Pilgub DKI nanti.

Di sisi lain diatas Kertas Pilgub DKI 2017 diprediksi kuat akan diikuti oleh minimal 3 Paslon (pasangan calon). Yang harus diperhitungkan oleh setiap kontestan adalah massa pendukung Jokowi. Mereka kemungkinan besar terbagi dua. Sebagian mendukung Ahok dan sebagian lagi mendukung lawan Ahok yang cukup potensial dan juga mereka sukai. 

Kesimpulannya kemudian, bukan karena Yusril tidak Hebat, bukan karena Yusril seorang muslim dan bukan karena Yusril tidak punya kemampuan memimpin, tetapi untuk saat ini bila Yusril bukan merupakan sosok yang disukai masyarakat luas, bila Yusril tidak disukai oleh para pendukung Jokowi maka semua bekal hebat yang dimiliki Yusril, bukan tidak mungkin akan mampu membawa dirinya menuju DKI1.

Yang akan memilih Yusril bila dirinya maju ke Pilgub DKI 2017 hanyalah simpatisan Partai Bulan Bintang, simpatisan PKS, sedikit simpatisan Gerindra dan sedikit simpatisan Golkar. Diluar dari kalangan tersebut rasanya  sulit untuk diharapkan sehingga  dengan dukungan konstituen yang sangat terbatas itu maka peluang Yusril untuk memenangkan  Pilgub DKI 2017 sangat kecil.

Begitu saja dulu ngomong tentang Yusrilnya ya masbro, kita sambung nanti dengan Sandiaga atau Djatot atau lainnya.  Hehehee. Salam…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun