[caption caption="gambar dari Republika.co.id"][/caption]KALIJODO DAN AHOK YANG SEMAKIN MENOHOK
Semalam nonton berita di ANTV dimana ada 2 berita yang sedang hangat dipublik. Pertama tentang ditangkapnya Artis Dangdut Saipul Jamil yang diduga berkaitan dengan LGBT. Dan kedua berita tentang Kalijodo dan Ahok. Untuk berita pertama sudah diulas di tulisan sebelumnya sehingga gw mau konsen di berita kedua yaitu tentang Ahok dan Kalijodo.
Sayangnya gw nggak sempat merekam tayangan berita Kalijodo-Ahok tersebut. Jadi seinget gw pertama gambar di TV menayangkan dan melaporkan Warga Kalijodo yang berada di RW 10 kurang lebih 90% sudah mendaftar untuk menjadi warga Rusun yang baru sebagai pengganti rumah mereka yang akan digusur. Meskipun belum tentu semuanya mendapatkan Rusun tetapi terlihat mereka antusias.
Tayangan selanjutnya menggambarkan kesibukan warga lainnya yang sedang berkemas-kemas karena Surat Peringatan Pengosongan Lahan dari Pemprov DKI sudah diedarkan ke setiap rumah dan di temple di berbagai tempat di area Kali jodo. Surat peringatan pengosongan itu berlaku 1 minggu sehingga bisa diterjemahkan seminggu yang akan datang akan terjadi penggusuran besar-besaran.
Ada warna miris yang digambarkan pada liputan tersebut. Seorang wanita tua yang dulunya adalah penyedia jasa PSK di Kramat Tunggak sudah bertahun-tahun menetap di Kalijodo. Umurnya yang tua membuat dia tak dapat “beroperasi” lagi sehingga kegiatan sehari-hari untuk menyambung hidupnya hanya bergantung pada jualan krupuk dan penganan yang dititipkan di sejumlah warung di Kalijodo. Wanita tua itu tidak tahu akan kemana dia pindah dan apa yang akan dilakukannya setelah Kalijodo digusur.
Gambar berikutnya seorang lelaki seumuran 40 tahun sedang berkemas-kemas di warung kelontongnya. Sebagian besar barang dagangan yang berupa kebutuhan rumah tangga sedang dimasukkan olehnya ke beberapa karton. Surat Peringatan Pengosongan dari Pemprov berlaku 1 minggu. Itu artinya seminggu berikutnya akan ada penggusuran termasuk warungnya yang sudah sekian tahun berdiri dan menghidupi keluarganya.
Wartawan TV yang meliput acara itu sempat bertanya, bapak berkemas-kemas rencananya akan kemana dan dijawab bapak itu dia belum tahu akan kemana setelah ini. Barang-barang itu memang dikemas agar siap dipindahkan agar tidak rusak bila saat penggusuran terjadi. Terlihat ada kegalauan yang dalam di raut wajahnya. Begitu juga ketika wartawan bertanya sudah sejak kapan tinggal di Kalijodo dijawab bapak itu bahwa dirinya sudah tinggal disitu sejak lahir. Begitulah salah satu fenomena yang terjadi di warga asli Kalijodo yang tidak berhubungan langsung dengan maksiat yang terjadi disana.
Gambar kamera selanjutnya menyorot beberapa café-café yang selama ini eksis di Kalijodo. Terlihat begitu banyak kesibukan yang dilakukan para pengelola Café. Terlihat mereka masing-masing membongkar peralatan Café seperti AC-AC, Sound System , Dekorasi dan peralatan lainnya. Ketika mereka ditanya hendak kemana setelah ini jawaban mereka sama yaitu tidak tahu dan belum punya gambaran apa-apa. Mereka juga sudah tidak yakin bisa membuka café lagi sehingga kemungkinan besar property yang mereka miliki akan mereka lelang/ jual murah saja.
Dan terakhir gambar tv menayangkan kesibukan wanita-wanita penjaja jasa (PSK) yang lebih memilih pulang ke kampung halamannya. Jelas mereka tidak tahu akan kemana setelah Kalijodo digusur. Pulang kampung dulu barulah memikirkan rencana masa depan selanjutnya. Para PSK ini terlihat keluar dari kawasan Kalijodo dengan memanggul seluruh pakaiannya dan barang-barang miliknya.
Wartawan TV pun akhirnya mewawancarai Ahok dan bertanya mengapa secepat ini Kalijodo digusur. Mengapa hanya gara-gara sebuah Kecelakaan di Muara Angke tiba-tiba Pemprov DKI melakukan operasi kilat penggusuran. Dan mengapa Kalijodo yang menjadi target pertama bila melanggar jalur hijau dan mengapa bukan yang lain. Apakah ini Panggung Politik pak Ahok untuk mendapatkan dukungan kalangan Islam sebelum Pilgub DKI 2017,Tanya wartawan.
Dan Ahok menjawabnya bahwa Kalijodo memang sudah direncanakan digusur sejak lama karena merupakan Jalur Hijau. Setelah Kalijodo ini akan ada beberapa area lain yang akan digusur juga secepatnya. Penggusuran ini juga dimaksud untuk memanusiakan warga yang ada karena mereka diberi pengganti tempat tinggal yaitu Rumah Susun.
Ahok mengelak kalau Kalijodo yang berkonotasi tempat maksiat ini digusur sebagai Panggung Politiknya untuk mencari dukungan kalangan Islam menjelang Pilgub DKI. Ahok mengatakan dia tidak mau munafik karena sebenarnya dia juga setuju bila ada lokalisasi Prostitusi yang dilegalkan. Tetapi karena dia berpegang pada konstitusi ataupun UU yang ada sehingga memang Kalijodo ini harus ditutup. Begitulah reportase yang gw tonton semalam.
BENARKAH AHOK JUJUR DAN TIDAK PRO MAKSIAT?
Terlepas dari tuduhan banyak kalangan yang menyebut Ahok menggunakan Kalijodo sebagai Panggung Politiknya menjelang Pilgub DKI, gw ingin membahas sudut pandang gw sendiri terkait perkataan Ahok dalam wawancaranya yang ditayangkan semalam.
Ahok mengatakan dia sebenarnya setuju dengan adanya Lokalisasi (Red : dengan syarat khusus), tetapi UU mengharuskan dia sebagai Pemimpin Jakarta untuk menutup Kalijodo. Itulah yang disebut Ahok bahwa dirinya tidak munafik dan tidak ingin menggunakan Kalijodo sebagai panggung politiknya dalam rangka mendapatkan simpati dari Kalangan Islam menjelang Pilgub DKI.
Gw nggak dalam kapasitas menilai moralitas Ahok yang setuju bila ada sebuah Lokalisasi dilegalkan. Itu urusan kalangan Ormas Islam yang menilai. Tetapi yang gw catet omongan Ahok itu sudah pernah dilontarkannya dua tahun lalu ketika ada ribut-ribut PSK Online yang tewas dibunuh di Tebet. Ahok sempat mewacanakan Lokalisasi Legal tetapi kemudian Ahok dibully banyak pihak. Bagaimana tidak dibully, Kramat Tunggak dan Dolly baru saja ditutup dengan susah payah oleh Pemprov DKI dan Pemkot Surabaya, eh Ahok malah mewacanakan membuka Lokalisasi yang baru.
Kontroversi Ahok yang merupakan Blunder Besar Ahok juga terjadi pada saat publik mengetahui bahwa ternyata Pemprov DKI memiliki Saham di sebuah Pabrik Bir. Ahok melakukan Blunder dengan pernyataan-pernyataan bodohnya. Bir tidak memabukkan karena kadarnya cuma 5 persen. Bier itu obat untuk gampang kencing. Sungguh pernyataan yang sangat bodoh. Ahok asbun dalam hal tersebut. Biarpun hanya 5% kalau orang minum bir 2 botol besar pasti mabok. Dan soal obat kencing itu alasannya darimana? Minum air putih 2 botol besar juga kita semua akan beser, jadi bukan bir nya yang bikin beser.
Intinya wacana Ahok maupun buah pikiran Ahok yang kemarin-kemarin sudah dinilai oleh kalangan ormas Islam. Ini fakta masbro. Jangan dibilang gw mengada-ada dan ingin menjatuhkan nama Ahok. Hehehee. Lanjut yaa.
[caption caption="gbr dari detiknews"]
Pria nakal seluruh Indonesia sudah tahu yang namanya Alexis itu seperti apa. Ahok juga tahu kok. Dengan pergaulan maupun link yang dimilikinya , Bohong besar kalau Ahok tidak tahu dengan apa yang ada di Alexis. Ada “mahluk-mahluk” dari Uzbekhistan, ada dari Taiwan, Thailand hingga bule. Lalu katanya ada layanan 1 Ban, 2 Ban, 3 Ban, 1 some, 2 some, 3 some dan seterusnya. (nah kalau yang ini gw nggak paham artinya, gw cuman dengar-dengar dari om-om nakal). Gw bukan Om-om nakal ya,masbro.. Hahaha.
Intinya yang ada di Alexis ini tidak kalah buruknya dengan yang ada di Kalijodo. Alexis sudah beroperasi belasan tahun lalu. Ada Prostitusi, ada Premanisme (tingkat atas), ada (mungkin) Trafficking dan lainnya. Biasanya tempat begitu juga ada sisi lainnya seperti Judi dan Narkoba. Itu Alexis yang gw belum pernah masuk. Yang gw pernah masuk itu kawasan Kota Indah di Jl. Pangeran Jayakarta. Gw tau persis disana Itu apa aja ada. Mulai tempat Bilyard, Sauna, Judi Koprok, Bar, Karaoke hingga prostitusi.
Gw masuk area itu sekitar 2-3 kali (diajak teman yang juga Bos gw saat itu) pada tahun 2007-2008. Nggak tau deh sekarang seperti apa. Yang jelas itu kalau pagi sampai sore merupakan sebuah blok/komplek bisnis dan perkantoran. Tetapi ketika hari menjelang magrib tempat itu langsung berubah menjadi surga dunia. Sama juga yang ada di sepanjang jalan Hayamwuruk. Kalau yang ini mah sejak sebelum reformasi juga sudah ada. Setiap malam wanita-wanita cantik berdiri di pinggir jalan sepanjang Hayamwuruk dari pertigaan Mangga Besar sampai pertigaan Harmoni. Nah di dekat Harmoni juga ada namanya PP kalau tidak salah. Teman-teman gw tahu tempat itu (PP) tetapi sayangnya nggak ada yang pernah ngajak gw untuk jalan-jalan kesana. Hahaaaa.
Serius masbro, kembali ke soal Alexis yang juga merupakan tantangan Haji Lulung kepada Ahok. Lulung bilang Ahok kalau mau tutup Kalijodo ya tutup juga tuh yang namanya Alexis. Ini tantangan besar terlepas dari muatan politis didalamnya.
Sayangnya kemudian anak buah Ahok Kadis Pariwisata bilang tidak ada Prostitusi di Alexis, yang ada di Hotel tersebut hanya Spa, Sauna dan Bar. Ini pernyataan yang bodoh. Dan kemudian diralat Ahok. Ahok bilang di Lantai 7 hotel Alexis itu ada Sorga Dunia. Ahok bilang itu informasi dari anakbuahnya yang lain.
Tetapi selanjutnya Ahok mengatakan Pemprov DKI tidak punya bukti bahwa di Alexis ada kegiatan Prostitusi. Ahok bilang pada saat terakhir tim nya kesana tidak ada apa-apa disana. Dan Ahok sempat bilang, masa iya harus mengetok setiap kamar untuk membuktikan ada prostitusi?
Ini Blunder Ahok lagi. Ahok berkata sebelumnya, dia setuju ada Prostitusi (dengan syarat khusus) tetapi UU yang ada tidak memperbolehkan. Berpegang pada UU maka Kalijodo harus ditutup. Catet ya masbro, Kalijodo harus ditutup karena melanggar UU yang ada.
Lalu bagaimana dengan Alexis, Kota Indah, PP dan masih banyak lagi. Tempat-tempat itu jelas melanggar UU yang ada. Ahok tidak perlu mengatakan tidak ada bukti. Seluruh Indonesia (kalangan Pria berduit yang sering traveling ke Jakarta) sudah tahu benar Alexis seperti apa. Sudah menjadi Rahasia Umum.
Dan juga sudah menjadi Rahasia Umum bahwa tempat-tempat seperti Alexis, Kota Indah, PP dan lainnya itu ada bekingnya. Dan para bekingnya sudah jelas kelasnya diatas para beking yang ada di Kalijodo. Yang jelas Alexis dan lain-lainnya itu milik kelasnya konglomerat. Itu artinya ada preman-preman kelas atas juga yang menjaga tempat itu. Mereka juga tahu kapan akan ada Razia atau kapan harus pasif sementara. Ini bukan isu tetapi rahasia umum yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Demi konstitusi atau demi menjalankan UU yang ada, Kalijodo harus ditutup. Begitu juga dengan Alexis, Kota Indah, PP dan masih banyak lagi tempa seperti itu lainnya. Ahok harus konsisten dengan ucapannya.
Kalau Kalijodo berhasil ditutup sementara Alexis dan lainnya masih beroperasi maka hal itu menjadi senjata makan tuan untuk Ahok. Dukungan untuk Ahok akan berbalik tajam dan berpihak pada lawan Ahok yang berjanji akan menutup Alexis dan tempat-tempat sejenis lainnya.
Kalijodo dan-Ahok ini akan semakin seru kelihatannya. Mudah-mudahan Ahok tetap konsisten dengan ucapannya dan berani menghancurkan seluruh maksiat yang ada di Jakarta. Kita tunggu bersama babak selanjutnya.
Sumber :
Ahok: Tidak ada bukti ada Prostitusi di Alexis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H