Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar Selamat Bila Berhasil Keluar Dari Cengkraman ARB dan Faksi Sulsel?

6 Januari 2016   03:36 Diperbarui: 6 Januari 2016   03:41 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar yang lebih mengejutkan sore kemarin datang dari Wakil Ketua Golkar versi Munas Bali yaitu Nurdin Halid yang menyatakan ada rekomendasi dari seluruh DPD tingkat 1 untuk menegur Ketua Dewan Pertimbangan Partai, Akbar Tanjung karena meminta penyelenggaraan Munas Rekonsilisasi. Weleh-weleh. Mantaps bro, sah aja belum jadi pengurus tetapi begitu PeDe untuk menegur seniornya yang masih sah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Siapa dulu pimpinannya? Pemilik Lapindo dan PSSI gitu loh. Hahaaa..

Jadi ceritanya entah kenapa saat ini Akbar Tanjung dan Muladi sudah ogah lagi mendukung ARB menjadi Ketua Umum Golkar. Kemungkinannya sih mereka sudah sadar bahwa Pilkada Serentak kemarin memang membuat Golkar tidak punya prestasi apa-apa. Golkar rugi besar karena tidak mampu memenangkan Pilkada-pilkada yang selama ini menjadi kekuatannya. Jangankan menang, ikut berpartisipasi saja hanya separuhnya. Dan semua itu berkat kepemimpinan yang hebat dari ARB. Hehehee.

Hal yang menarik lagi ternyata di sisi lain kemelut Golkar ini juga masih saja menggoda Wapres JK. Entah kenapa JK belakangan ini masih ngurusin Partainya. Heran aja Wapres kok sempat-sempatnya ngurusin partai. Ckckckck. JK juga terlihat nggak suka dengan langkah Akbar Tanjung memfasilitasi Munas Bersama Golkar.

Bahkan sebelumnya berapa bulan lalu JK berani melawan Jokowi untuk membela PSSI. Ada apa dengan JK? Apakah JK masih terikat dengan Faksi Sulsel di Golkar atau memang JK saat ini sedang mencari dukungan partai politik lagi?
Kita tahu bahwa paska hebohnya kasus Papa Minta Saham dan Kasus Pelindo II posisi JK sudah semakin terpojok di Ring 1 Istana. Elit PDIP sudah ogah dekat-dekat dengan JK. Tinggal Jokowi aja yang masih mencoba berusaha mengangkat posisi JK. Mungkin kasihan sama orang tua itu. Hahahaaa.

Yang jelas kondisi Golkar saat ini sangat sulit diprediksi nasibnya. Faksi Sulsel yang dipunggawai Kwartet Sulsel yaitu Nurdin Halid, Azis Syamsudin, Idrus Marham dan ARB jelas akan tetap ngotot mempertahankan ARB sebagai Ketua Umum Golkar versi Munas mereka. Sementara disisi lain kubu Agung yang mulai didukung oleh Akbar Tanjung, Muladi dan barisan muda Golkar akan ngotot juga melaksanakan Munas 2016. Di sisi lain ada lagi Wapres JK yang bermanuver mencari kesempatan dalam kesempitan.

Dan akhirnya kalau gw mencoba memprediksi , kelihatannya akan ada 3 kemungkinan hasil akhir dari konflik Golkar ini. Yang pertama, Faksi Sulsel yang didukung JK akan berhasil mempertahankan ARB sebagai Ketua Umum Golkar. Dampaknya kemudian akan ada Partai Golkar Perjuangan. Hehehee.

Yang kedua, JK menarik diri dari urusan ini dan membiarkan Agung Laksono, Akbar Tanjung dan kawan-kawan berperang melawan Faksi Sulsel. Akan terjadi pertarungan sengit bahkan mungkin akan berdarah-darah. :D dengan catatan Agung bisa menang kalau Yoris kembali mendukungnya ditambah barisan muda Golkar lainnya. Tanpa Yoris dan lainnya kelihatannya Agung akan kalah dan Munas 2016 tidak akan terlaksana. Ide bagus juga kalau Agung berhasil mengajak Tommy Soeharto memihaknya.

Dan kemungkinan ketiga adalah Golkar tetap akan berkonflik hingga tahun 2017. Mungkin menunggu kekalahan yang lebih telak lagi pada Pilkada Serentak 2017 barulah Agung Laksono dan kawan-kawan bisa menggeser posisi ARB. Bagaimanapun juga saat ini posisi KMP tidak lagi berada dibelakang ARB sehingga ARB hanya bertumpu pada kekuatan DPD-DPD tingkat 1 yang selama ini sangat koorporatif berbasis simbiosis mutualisme. . Hehehe..

Udahan masbro. Capek ngetiknya nih. :D

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun