Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar Selamat Bila Berhasil Keluar Dari Cengkraman ARB dan Faksi Sulsel?

6 Januari 2016   03:36 Diperbarui: 6 Januari 2016   03:41 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUNAS BALI ADALAH BUKTI KEPERKASAAN FAKSI SULSEL DI GOLKAR

Sesuai dengan AD/ART Golkar seharusnya tahun 2015 baru akan diselenggarakan Munas untuk membentuk Kepengurusan Baru. Tetapi karena posisi ARB paska Pileg 2014 dan Pilpres 2014 begitu terancam maka ARB yang didukung sejumlah orang berusaha mensiasatinya dan mempercepat Munas tersebut dengan target ARB bisa menduduki jabatan Ketua Umum Golkar lagi.
Akhirnya kita semua melihat maneuver-manuver yang dilakukan Nurdin Halid dan Azis Syamsudin menjelang Munas Bali. Gw geli aja melihat internal Golkar lainnya bisa dipecundangi oleh Duo Sulsel ini. Dan akhirnya digelarlah Munas Bali yang terasa kental warna Bakrie Brothersnya. Hehehee.

Munas Bali itu akhirnya memicu kubu Agung Laksono membuat Munas Ancol yang didukung oleh JK. Kubu Agung cukup kuat karena ada tokoh kuat yang menyokong seperti Yoris Raweyai dan lainnya. Keberadaan Yoris membuat kubu Agung mampu menguasai Kantor DPP Golkar di Slipi Jakarta.

Kembali ke hasil Munas Bali, maka kita lihat keberhasilan Faksi Sulsel yang dipimpin Kwartet Sulsel yaitu ARB, Nurdin Halid, Idrus Marham dan Azis Syamsudiin. Mereka juga berhasil mengikat dukungan dari Setya Novanto (mantan Bendahara terproduktif Golkar) yang berhasil menjadi Ketua DPR, Roem Kono yang menjadi Ketua BURT DPR, Ahmadi Noor Supit yang menjadi Ketua Banggar DPR dan Ade Komarudin yang menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR.

Gw kalau inget Setnov pasti inget Papa Minta Saham, berikut kalau nama Roem Kono pasti inget Donald Trump. Roem Kono ini yang jadi Boss untuk perjalanan wisata keluarga besar Golkar ke Amerika dengan menggunakan dana DPR. Sementara kalau Ahmadi Noor Supit yang gw inget adalah ide briliannya soal Dana Aspirasi Rp.20 Milyar bagi setiap anggota Dewan.Hebat-hebat dah pengurus Golkar Munas Bali ini.

Kemudian lihatlah Wakil-wakil Ketua Golkar versi Munas Bali antara lain : Nurdin Halid, Azis Syamsudin, Theo Sambuaga dan Fadel Muhammad yang merupakan tokoh-tokoh Golkar Faksi Sulsel. Selain nama-nama itu ada juga nama-nama Wakil Ketua : Setya Novanto, Titik Prabowo, Ade Komarudin, Syarif Cicip dan Ahmadi Noor Supit.

Syarif Cicip punya hutang budi pada ARB ketika ARB bisa memaksa SBY mengangkat Syarif menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di era SBY. Begitu juga dengan Ahmadi Noor Supit yang sangat dekat dengan Nurdin Halid karena sama-sama pengurus PSSI lama. Hehehee.. mantaps dah.

Jadi kalau hitung-hitungan kekuatan politik memang kubu ARB jauh lebih unggul diatas kubu Agung Laksono. Bisa dikatakan 80% kekuatan kubu ARB ada di DPR sehingga kubu Agung selalu akan kalah.
Di sisi lain kalau pada zaman Soeharto, Faksi Sulsel di Golkar punya Andi Galib sebagai Jaksa Agung maka zaman ARB ini ada juga Hatta Ali yang satu kampung dengan ARB dan berhasil menjadi Ketua MA. Jadi nggak heran kalau ARB menang mulu di Pengadilan. :D

BAGAIMANA NASIB GOLKAR KEDEPAN?

Nah ini dia yang ruwet untuk diprediksi. Kabar terakhir Ketua Dewan Pertimbangan Partai Akbar Tanjung telah bersikeras meminta ARB melaksanakan Munas Bersama. Alasan Akbar adalah Paska Putusan MA yang memberi legitimasi Munas Riau 2009 berdampak Demisionernya kepengurusan yang ada per 31 Desember 2015. Tentu saja alasan ini sangat masuk akal tetapi disisi lain desakan Akbar ini mengganggu rencana Faksi Sulsel untuk tetap menguasai Golkar.

Beberapa hari lalu Azis Syamsudin, Ketua Komisi III dari Golkar yang sedang naik daun sempat membuat statement bahwa Kepengurusan Golkar yang sah secara hukum adalah kepengurusan Munas Bali jadi Munas 2016 ini tidak diperlukan. Azis yang berada di kubu terdepan ARB belakangan ini naik daun karena berhasil mengakomodir kepentingan PDIP yang punya hajat untuk menempatkan orang-orangnya di Jajaran Pimpinan KPK. Tentu saja sudah dibarter dengan bebasnya Setya Novanto dari jerat MKD dalam urusan Papa Minta Saham. Hehehee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun