Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sidang MKD Itu Hanya Perang Kecil, Perang Besarnya adalah Jokowi vs Petral?

8 Desember 2015   14:15 Diperbarui: 9 Desember 2015   18:28 16212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar dari apa yang terjadi di Sidang MKD, gw juga berpikir tentang adanya Perang Besar di luar Senayan. Makanya gw mau ngajak masbro memantau apa yang terjadi di luar Senayan. Bagaimanapun juga Perang Besar ini berhubungan erat dengan Kasus Papa Minta Saham.

Fokus gw kali ini pada nama Muhammad Reza Chalid. Tolong sebelumnya dibedakan antara Reza Zontor dengan Reza Chalid ya, bro. :D. Reza Zontor adalah Pengamat Politik dari Gunung sementara Reza Chalid adalah God Father Minyak Indonesia. Hehehee.

Ada 2 hal yang memancing gw untuk membahas Reza Chalid berikut Perang Besar yang gw sebut pada judul artikel. 2 hal itu yang pertama adalah Pernyataan MKD yang berniat ingin menghadirkan Reza Chalid di Sidang MKD. Dan Yang kedua adalah Kemarahan Jokowi yang terlihat galak bingit. Kelihatannya ada “Kemarahan Khusus” dari Jokowi kepada Reza Chalid yang mencatut-catut namanya dan nama tokoh lainnya. Jokowi sudah memerintahkan Kapolri untuk mencari jejak Reza Chalid. Nah loh.

Sebelum membahas Perang Besar tersebut ada baiknya kita melongok sedikit ke belakang dan mencari tahu sosok dari Reza Chalid. Siapa Reza Chalid sebenarnya mungkin mudah didapatkan informasinya lewat google. RC adalah Raja Perdagangan Minyak Indonesia sejak zaman Soeharto. RC disebut dekat dengan Bambang Trihatmojo (putra Soeharto) yang menguasai perdagangan minyak Indonesia. BT dan RC menguasai Petral selama puluhan tahun tanpa diganggu siapapun.

RC dan BT juga sering disebut-sebut dibackup oleh kalangan purnawirawan militer termasuk Mantan Menteri ESDM Purnomo dan banyak pejabat di lingkungan Kementerian ESDM pada zaman Soeharto. Tidak ada satupun orang yang berani mengganggu Reza Chalid. Mengganggu RC itu artinya mengusik kepentingan Keluarga Cendana.

Puluhan tahun berlalu, RC yang dekat dengan Cendana semakin Berjaya dan kaya raya. RC mulai merambah bisnis Property, bisnis Penerbangan, Bisnis Pendidikan dan lain-lainnya. Paska runtuhnya rezim Soeharto, RC sudah disebut-sebut termasuk 100 orang terkaya di Indonesia. Petral dan semua tender di lingkungan Minyak dan Gas milik Indonesia masih dalam genggaman Reza Chalid meskipun Rezim sudah berganti ke Megawati.

Pada rezim SBY, kembali nama Reza Chalid semakin berkibar di lingkungan Emas Hitam (Minyak). RC disebut-sebut dekat dengan keluarga Cikeas. George Aditjondro dalam bukunya Gurita Cikeas menyebut Reza Chalid menyetor 50 sen USD kepada keluarga SBY untuk setiap barel minyak yang dikelola Petral dan Pertamina. Begitu juga dengan Rizal Ramli pada tahun 2009 dalam bukunya “Menentukan Jalan Baru Indonesia” menyebut Reza Chalid sebagai Teo Dollars dimana RC mampu mendapatkan penghasilan seharinya sebesar USD 600 ribu. (sekitar Rp.6 Milyar pada kurs saat itu).

Pemilik Global Economy Resources ini juga disebut-sebut sangat akrab dengan besan SBY mantan Menko Hatta Radjasa. Makanya tidak heran kemudian pada Pilpres 2014 Reza Chalid membiayai kampanye pasangan Prabowo-Hatta Radjasa.

Sesuai yang disebut Setya Novanto dalam rekaman Marouf Syamsudin, Reza Chalid menghabiskan uang sekitar Rp.500 Milyar untuk keperluan kampanye Capres Prabowo. Kabarnya uang itu dipakai untuk membeli rumah Polonia dan lain-lainnya termasuk membiayai Tabloid Obor Rakyat yang dibuat oleh Setiyardi, mantan staff Istana Presiden SBY.

Kasus Obor Rakyat juga akhirnya lenyap tak berbekas. Entah Polri tidak mampu menembus backing Setiyardi ataukah memang tidak ada pihak satupun pihak yang mempermasalahkan Tabloid heboh itu setelah Jokowi dilantik jadi Presiden.

Kembali kepada sosok pemilik Mall Mewah Pasific Place Jakarta Selatan, Reza Chalid dimana berdasarkan rekaman Marouf Syamsudin yang sekarang berada di MKD, RC bisa disimpulkan kenal dekat dengan seluruh petinggi maupun orang-orang penting di Indonesia. RC juga mengenal Megawati, Ketua MA Hatta Ali, Luhut Panjaitan dan seluruh tokoh KMP tentunya. Tidak lupa juga keluarga Cikeas dan (kata kabar burung) beberapa purnawirawan Jendral TNI.

REZA CHALID SAAT INI DIINCAR DUA PIHAK YAITU MKD DAN JOKOWI

Entah bohong entah benar katanya MKD akan meminta Polri untuk memaksa Reza Chalid hadir di siding MKD. Tapi kayaknya bohong deh kalau MKD serius mau membawa Reza Chalid ke sidangnya. Bukan apa-apa, sebulan yang lalu ketika ibunda Reza Chalid berpulang, seluruh petinggi KMP hadir di rumah duka. Dari peristiwa tersebut bisa disimpulkan seluruh petinggi KMP sangat akrab dengan sosok Riza Chalid. Masa iya teman mau menangkap teman? Hehehee.

Tetapi disisi lain posisi Reza Chalid sedang terancam sebenarnya. Ancaman datang dari Presiden Jokowi. Sejak Kampanye Pilpres 2014 lalu Jokowi berjanji akan membasmi Mafia Minyak. Berbicara tentang mafia Minyak maka ingatan semua orang beralih kepada sosok Reza Chalid.

Jokowi juga pernah sangat dirugikan akibat ulah Reza Chalid yang membantu Setiyardi Budiono yang membuat Tabloid Obor Rakyat pada Pilpres 2014. Meskipun sepengetahuan gw Jokowi bukan orang pendendam tetapi bisa aja Jokowi ketularan Megawati sehingga akhirnya mendendam pada Reza Chalid. Hahahaha...

Yang jelas niat Jokowi untuk memberantas Mafia Migas yang tak tersentuh pada zaman SBY sudah dibuktikan dengan langkah membubarkan Petral. Petral sudah dibubarkan tetapi belum bisa dijamin Mafia Migas sudah kabur. Bisa saja dengan kekuatan uangnya Mafia Migas sudah bertransformasi dan perlahan-lahan akan menginkubasi Pertamina maupun lembaga Migas lainnya. Ini harus diwaspadai Jokowi.

Khususnya nama Reza Chalid yang selama puluhan tahun ini disebut Untouchable dan tidak bisa dibuktikan kesalahannya, mungkin dengan Kasus Papa Minta Saham ini Jokowi punya peluang menarik Reza Chalid ke dalam Kasus dugaan pencatutan nama Presiden maupun dugaan melakukan gratifikasi sesuai dengan rekaman yang dimiliki Marouf Syamsudin.

Kejaksaan Agung sudah menyatakan ada potensi kejahatan Korupsi dalam rekaman PMS tersebut. Kapolri juga mengatakan sudah mendapatkan perintah langsung dari Jokowi mencari keberadaan Reza Chalid ini. Bila sempat RC masuk pemeriksaan aparat penegak hukum bisa jadi nantinya akan melebar dan membuka peluang kasus-kasus Mafia Migas yang lalu-lalu akan terbongkar.

Pertanyaan sederhananya kemudian, siapa yang lebih menginginkan Reza Chalid? Jokowi kah atau MKD?

Dan akhirnya pertanyaan pamungkasnya: Benarkah isu-isu selama ini bahwa Reza Chalid sangat dekat dengan purnawirawan Militer yang selama ini melindungi RC? Sanggupkah Polri “menculik” Reza Chalid dari para pelindungnya?

Meneketehe masbro. Heheheee.. Kita tunggu saja seminggu kedepan benarkah ada perang atau tidak ya… salam…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun