Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pepih Nugraha Hampir Identik dengan Hanna Chandra

15 Oktober 2015   04:01 Diperbarui: 15 Oktober 2015   04:01 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3.PN Berlogika Kompasiana Tidak Punya Alasan Membredel Akun PK.

Menurut PN sesuai aturan Dewan Pers, Kompasiana tidak punya alasan menghapus akun PK karena artikel-artikel PK tidak melanggar Hukum dan tidak merugikan siapapun. Faktanya juga tidak pernah ada laporan masuk dari K-er bahwa akun PK atau artikel PK merugikan orang lain.

Gw sih nggak tahu soal itu. Tapi kalau seandainya ada yang ingin melaiporkan artikel PK yang ingin melanggar norma susila misalnya, itu harus melaporkan lewat mana? Setahu gw di laman Kompasiana fasilitas itu tidak ada.

Dan seandainya laporannya lewat artikel apakah mungkin Admin bisa langsung menanggapinya? Soalnya tulisan-tulisan gw yang mengkritik Admin ada sekitar 10 dan baru tulisan ke 10 itu yang ditanggapi. Jadi bagaimana mungkin para K-er melaporkan bila ada suatu artikel yang menyalahi aturan?

PN juga mengatakan tidak mungkin Admin tunduk pada desakan beberapa K-er yang meminta Admin membredel akun PK karena tidak memiliki alasan yang kuat.

Menurut gw pak Pepih terlalu nyata-nyata ingin melindungi akun PK. Sangat jelas bahwa mayoritas para K-er merasa kesal karena tertipu penampilan karakter Pakde Kartono. Sangat jelas banyak K-er tidak suka tulisan-tulisan esek-esek dari PK, dan sangat jelas kasus ini meresahkan mayoritas warga Kompasiana.

Apakah bukti-bukti GT adalah PK belum cukup? Apakah semua yang dirasakan mayoritas warga Kompasiana belum cukup untuk menjadi alasan bagi Admin untuk setidak-tidaknya menon-aktifkan akun PK?

Gw sih nggak tau persis kenapa PN bersikap seolah-olah akun Pakde Kartono begitu sangat berharga bagi Kompasiana. Gw nggak ingin berasumsi.

Tapi sangat disayangkan kalau PN lebih membela atau mementingkan akun Misterius tersebut daripada berusaha mendengar aspirasi mayoritas warga Kompasiana.

Gitu aja mas bro.

Surabaya, 15 Oktober 2015

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun