Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Kalam-kalam Langit: Kisah Romansa Islami Berlatar Eksotika Pulau Lombok

13 April 2016   12:00 Diperbarui: 13 April 2016   14:11 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Film Kalam-kalam Langit (foto: seputaraceh com)"][/caption]

Film Kalam-kalam Langit akan menghiasi layar bioskop mulai 14 April 2016. Film ini merupakan perpaduan antara religi dan alam. Kisah yang diangkat dari kehidupan sehari-hari di sebuah pulau eksotis negeri ini. Pulau yang juga dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid karena hampir setiap satu kilometer selalu ditemukan Masjid. Ya, Pulau Lombok.

Semua orang tentu tahu dengan pulau yang menjadi salah satu primadona pariwisata Indonesia ini. Alamnya yang eksotis mulai dari gunung hingga pantai memang sungguh memukau bagi siapa saja yang menyaksikannya. Gunung Rinjani, Pantai Senggigi, dan puluhan gili (pulau kecil) yang dimilikinya merupakan sebagian kecil dari keindahan alam yang dimiliki pulau ini.

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

[caption caption="Kalam-kalam Langit (foto: https://www.youtube.com/watch?v=kiCaKgfJoHM)"]

[/caption]

 

Eits, kok malah membahas soal wisata. Baiklah, kembali ke film KKL. Film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Ja’far (Dimas Seto) yang memiliki kefasihan dalam melantunkan ayat-ayat Al Quran. Pernah mendengar lantunan Al Quran mendayu merdu versi ulama-ulama di Timur Tengah sana? Seperti itulah kira-kira kemampuan membaca yang dimiliki Ja’far. Membuat orang yang mendengarnya menjadi tersentuh. Bahkan menitikkan air mata.

Kemampuan dalam membaca Al Quran terkadang suka membuat orang khilaf. Terkadang muncul rasa ingin dipuji. Berhasrat memamerkan bacaannya kepada orang lain. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Sebuah helatan akbar perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dimanfaatkan sebagai jembatan untuk meraup popularitas. Menjual agama demi kepentingan pribadi. Bahkan dalam memperebutkan hati seorang wanita sholihah. Menjadi perseteruan di antara pemuda.

“Bacalah atas nama Tuhanmu,” nasihat sang ayah (Mathias Muchus) kepada Ja’far. Ayahnya berpesan agar jangan menjadikan kalam-kalam ilahi demi sebuah popularitas atau berharap untuk mendapatkan hadiah. Ucapan dari ayahnya ini sangat mengena di hati Ja’far.

Ja'far mengenyam pendidikan di sebuah pesantren. Di tempat inilah ia bertemu dengan dua orang wanita (santriwati) yang mencuri perhatiannya: Anissa dan Azizah. Anissa adalah teman Ja'far sejak kecil. Sedangkan Azizah merupakan anak seorang kiai pemilik pesantren.

Film ini dikemas tidak berlebihan. Dilakoni sebagaimana kehidupan nyata. Bersifat manusiawi. Sebagaimana seorang pembaca Al Quran (Qori) yang ternyata masih dirasuki sifat-sifat seperti ingin dipuji, berambisi untuk juara, dan mendambakan popularitas. Selain itu, di dalam film ini juga dikisahkan tentang orang-orang di luar sana yang mendambakan kasih sayang ilahi, seperti preman bertato yang tetap menunaikan ibadah sholat.

Bagi para traveler atau pun pecinta alam, film ini bisa dijadikan tontonan menarik untuk melihat eksotisme alam Lombok. Tidak hanya lokasinya saja yang mengundang kagum tetapi kemampuan sinematografi film ini juga patut diacungi jempol. Belajar ilmu agama sambil menikmati pesona pantai-pantainya yang indah. Dijamin bikin pikiran segar setelah menontonnya.

Film yang disutradarai oleh Tarmidzi Abka ini dibintangi oleh artis-artis berpengalaman seperti Dimas Seto, Mathias Muchus, Henidar Amroe, dan Ibnu Jamil. Serta artis pendatang baru, Elyzia Mulachela dan Meriza Febriani. Selain itu di film ini juga akan diperankan oleh dua orang bocah penghafal Al Quran 20 juz: Nasron Azizan dan Amira Syakira. Tak ketinggalan KH Said Agil Siroj dan Gubernur NTB juga turut berperan di dalamnya. Film ini ditulis oleh seorang novelis kawakan, Pipiet Senja.

Bagi yang ingin merasakan langsung nonton bareng bersama pemain di film ini, Dimas Seto, tunggu saja pada tanggal 24 April di beberapa kota. Sebagian besar akan diadakan di kota-kota besar di Pulau Jawa. Namun bagi yang berada di luar Pulau Jawa tidak perlu khawatir khususnya Pulau Batam. Karena Batam akan menjadi satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang akan disinggahi oleh Dimas Seto untuk nonton bareng, tepatnya di XXI Mega Mall.

"Saya berharap, film ini bisa menginspirasi generasi muda untuk tekun belajar dan berlatih membaca Alquran," ucap Dimas Seto.

 

*foto-foto di-capture dari trailer film Kalam-kalam Langit 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun