Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Honeymoon Keliling ASEAN ala Backpacker (13-habis): Takana Jo Bukittinggi

11 April 2016   11:28 Diperbarui: 11 April 2016   11:35 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Bersama Nenek hendak berziarah ke makam Atok (kakek)"]

[/caption]

Meski lebih banyak berkunjung ke rumah saudara namun kami tetap bisa menikmati pesona wisata Kota Bukittinggi. Bayangkan, menuju ke rumah saudara yang terletak di Sungai Jaring saja harus melewati batu-batu yang menjulang tinggi yang berada tepat di atas kepala kami. Dan yang lebih ekstrim lagi batu ini sedikit miring ke arah jalan. Bikin sport jantung saat melintasinya. Tidak hanya itu, pemandangan berupa ngarai nan indah pun dapat kami saksikan di sepanjang perjalanan. Lembah berisi persawahan nan eksotis yang dikelililingi jurang-jurang tinggi menghadirkan penampakan yang menurut kami, fantastis.

Berada di Bukittinggi terasa tidak sah jika belum menghampiri ikon kota ini, Jam Gadang. Letaknya berada di jantung kota dekat kawasan pasar yang menjadi tempat wajib wisatawan saat hendak membeli oleh-oleh. Pasar ini dikenal dengan Pasar Ateh yang berarti pasar atas. Letak pasar ini berada di dataran tinggi sehingga harus melintasi tangga yang berjumlah sekitar 40 anak tangga untuk menuju ke sana.

Di daerah pasar ini kami juga menikmati minuman khas Bukittinggi Ampang Dadiah. Minuman ini sempat saya tulis di Kompasiana untuk mengikuti sebuah lomba 2 tahun lalu. Namun baru kali ini bisa menyicipinya. Bentuk minuman ini terlihat meriah seperti es campur, terdapat beberapa campuran di dalamnya. Seperti butiran beras yang telah di penyetkan yang teksturnya terasa masih sedikit keras saat digigit. Campuran yogurt putih bertekstur lembut menjadi sasaran saya. Kuahnya terbuat dari bahan gula merah. Manis dan dingin. Sebenarnya rasanya kurang bersahabat di lidah saya. Tetapi istri saya yang berdarah Batak justru menyukai minuman ini.

[caption caption="Jam Gadang ramai dipenuhi wisatawan"]

[/caption]

[caption caption="Pasar wisata di Bukittinggi"]

[/caption]

[caption caption="Keliling kota naik Bendi"]

[/caption]

[caption caption="Bersilaturahmi ke rumah saudara naik Bendi"]

[/caption]

[caption caption="Suasana Kota Bukittinggi yang sedang berawan mendung"]

[/caption]

[caption caption="Ampang Dadiah"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun