Usai menikmati pesona batu karst dari pelabuhan terapung, kapal kembali melanjutkan perjalanan menuju spot berikutnya yaitu memasuki sebuah gua. Gua ini berada di dalam bodi salah satu batu karst. Di dalamnya terdapat stalagmit (berbentuk runcing dari atas ke bawah seperti cairan yang membeku) dan stalaktit (sebaliknya, bentukan runcing dari bawah ke atas). Dermaga di dekat gua ini sudah berubah menjadi lebih elegan dibandingkan sebelum ditetapkan sebagai The Seven Wonder. Kami menuju ke atas melalui tangga penghubung yang berbelok – belok, cukup mudah untuk didaki. Begitu memasuki gua, sinar semakin redup. Cahaya berwarna – warni menempel pada stalagmit dan stalaktit. Seolah celah-celah di dinding gua dipoles dengan cat berwarna-warni. Cantik sekali. Kami terus berjalan melewati jalanan selebar satu meter. Hingga tiba pada dasar gua yang terlihat lebih lapang.
Jalanan di sini menanjak dan berliku. Tenang saja, jalurnya tidak terlalu ekstrim. Kami menuju jalur keluar. Pancaran cahaya mentari terlihat menembus lubang gua. Suasana remang berganti benderang. Kami turun melalui tangga yang sedikit berbelok-belok. Pada jalur keluar ini terdapat beberapa pos-pos tempat berkumpul seluas 5 x 5 meter. Dari sini bisa terlihat jelas panorama teluk Halong dari ketinggian. Banyak wisatawan yang berfoto di sini.
[caption caption="Berlabuh di dermaga menuju gua di dalam perut batu karst"]
[caption caption="Menaiki tangga berliku menuju gua"]
[caption caption="Stalagtit dan stalagmit yang dipancari sinar berwarna-warni"]
[caption caption="Indahnya Stalagmit dan Stalagit di dalam perut batu karst"]
[caption caption="Menyusuri jalan berliku di dalam gua"]
[caption caption="Stalagmit, lelehan membeku yang jatuh dari atas goa"]
[caption caption="pos-pos di atas batu karst, tempat terbaik untuk berfoto"]
[caption caption="Penjual souvenir di bawah batu karst"]
[caption caption="Jalan keluar dari gua karst"]