Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketiban Bintang Jatuh di Pulau Bintan

3 November 2015   18:51 Diperbarui: 3 November 2015   21:01 2594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesai makan siang di Plaza Lagoi, kami menuju tempat menginap untuk malam kedua. Ya, sebagaimana yang aku paparkan sebelumnya, kami akan menuju ke Treasure Bay. Disini, kami menginap di Hotel The Kanopi. Sesuai namanya, hotel ini didesain bak kanopi. Terkesan seperti tenda-tenda jamaah haji di Mekkah. Setiap 'tenda', merupakan satu kamar yang bisa ditempati untuk dua orang. Aku menempati kamar LV-04 bersama Mas Opi, salah seorang peserta Eco-Resort.

Hotel The Kanopi yang berjumlah 40 kamar ini, berada di ujung sudut kolam renang raksasa, tak jauh dari restoran Bora-bora di dekat lobi yang didesain terbuka. Hotel ini mirip sebuah kawasan perkampungan namun dengan kesan lebih elegan tentunya. Tak salah memang kalau hotel ini dikatakan mirip seperti tenda, karena temboknya tidak terbuat dari beton, melainkan bahan sejenis kain, yang tentu saja kain parasut yang sangat tebal dan berkualitas tinggi. Tetapi, pintunya tetap terlihat seperti biasa, berbahan kaca transparan, yang ditopang oleh tiang beton di kedua sisinya.

Meski begitu, fasilitas di dalamnya sangat mewah. Sebuah tempat tidur berkasur empuk yang ditutupi tirai putih. Karpetnya tidak seperti pada umumnya, namun dibuat dari bahan alami yang dianyam, terasa keras-keras empuk. Sepertinya bagus untuk kesehatan saat menginjaknya. Ada dua sofa yang terpajang di dalamnya, satunya berukuran panjang dan bisa difungsikan sebagai tempat tidur, satunya lagi berukuran sedang tempat untuk duduk santai.

Yang paling unik adalah kamar mandi. Jangan bayangkan kamar mandi ini berada di dalam ruangan sebagaimana hotel atau rumah, melainkan terletak di teras belakang, yang disekat dengan tembok tinggi dengan tanaman hias buatan yang menyelimuti di area temboknya, serta konsep atap yang tidak tertutup sempurna. Teman saya, Mas Opi, sempat risih untuk mandi di dalamnya, karena konsep kamar mandi yang tidak biasa itu.

[caption caption="Menuju kamar di Hotel The Canopi, Treasure Bay"]

[/caption]

 

[caption caption="Sofa panjang di The Canopi"]

[/caption]

 

[caption caption="Sofa kecil di The Canopi"]

[/caption]

 

[caption caption="View dari balik pintu The canopi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun