Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Darat Menempuh Asia Tenggara dengan Rp. 3,5 Juta (Bag. 6, Habis)

9 Mei 2015   17:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 10.45 pesawat Tiger Airways yang aku naiki lepas landas meninggalkan Hanoi. Menuju Singapura sebelum kembali ke Batam. Lama perjalanan dari Hanoi ke Singapura membutuhkan waktu selama 3 jam.

Setibanya di Singapura, tepatnya di Bandara Changi, aku bergegas turun kemudian menembus pemeriksaan imigrasi. Lanjut menuju terminal 2 yang terdapat stasiun MRT. Aku membeli tiket single trip dengan tujuan stasiun Harbour Front yang merupakan pelabuhan feri internasional menuju Batam.

Banyak sekali peta petunjuk rute MRT yang mudah ditemukan dimana-mana. Bahkan di dalam MRT sekalipun. Memudahkan bagi pengguna jasa transportasi modern ini. Aku memutuskan untuk turun di stasiun Aljayeid terlebih dahulu. Sekedar makan siang di sebuah warung yang tak jauh dari stasiun tersebut.

[caption id="attachment_382679" align="aligncenter" width="576" caption="Masjid di seberang Mal Vivo City / Pelabuhan feri"]

1431166120655404280
1431166120655404280
[/caption]

Lagi-lagi aku memesan Nasi Biriyani. Tekstur nasinya yang terlihat panjang sehingga bisa mengecohkan dengan bentuk kentang goreng yang diiris kecil-kecil. Usai memenuhi kebutuhan perut aku kembali memasuki Stasiun Aljayeid melanjutkan perjalanan menuju stasiun Harbour Front.

Stasiun Harbour Front berada di dalam mall Vivo City yang terkoneksi dengan pelabuhan feri. Setibanya di sana aku beranjak menuju agen tiket yang terletak di lantai 3 membeli dengan tujuan Batam. Tiket seharga SGD 31 sudah aku dapatkan. Keberangkatan masih beberapa jam lagi. Aku menyempatkan diri untuk menunaikan Sholat Ashar dijama’ Dzuhur di sebuah masjid yang terletak di seberang Mal Vivo City.

Usai sholat aku kembali menuju Vivo City memasuki ruang tunggu pelabuhan feri setelah melewati pemeriksaan paspor. Wajah-wajah Indonesia tampak memenuhi di ruang tunggu ini yang ingin kembali ke Kepri. Ya, aku yakin mereka akan menuju propinsi tanah melayu itu karena rute pelabuhan feri internasional ini hanya menuju ke tiga daerah yang berada pada propinsi tersebut; Batam, Tanjungpinang, dan Karimun.

[caption id="attachment_382681" align="aligncenter" width="576" caption="Suasana di ruang tunggu pelabuhan feri Harbour Front, Singapura"]

14311662131879872756
14311662131879872756
[/caption]

[caption id="attachment_382711" align="aligncenter" width="576" caption="Suasana di dalam feri Singapura - Batam yang sepi penumpang"]

1431168735189836298
1431168735189836298
[/caption]

Suara petugas informasi menggema di ruangan memberitahukan kepada penumpang untuk memasuki feri. Aku beranjak dari duduk mengantri pada pemeriksaan tiket kemudian melintasi jalur sepanjang 200 meter sebelum tiba di dalam feri yang akan segera berangkat pada pukul 8 malam waktu setempat. Penumpang tak terisi penuh. Ruangan feri yang luas menyisakan banyak bangku kosong. Perjalanan menuju Batam ditempuh selama 40 menit.

Sekitar pukul 7.40 malam feri menyandar di pelabuhan internasional Batam di kawasan Batam Centre. Semoga tidak bingung dengan keberangkatan feri yang beranjak pukul 8 malam dan tiba pukul 7.40 pada malam yang sama. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun