[caption id="attachment_160516" align="aligncenter" width="554" caption="Suasana Old Quarter di Pagi Hari."]
Setelah semua penumpang terisi penuh bus pun berangkat menuju Halong Bay. Lama perjalanan Hanoi – Halong Bay ini akan memakan waktu sekitar 3 jam. Di tengah perjalanan bus mampir sejenak di rumah makan dan tempat penjualan souvenir dan oleh-oleh. Ada yang cukup membuat bangga saat Saya melihat jajanan di pusat oleh-oleh disini, yaitu beberapa jajanan seperti Oreo dan Ritz ketika Saya membaca dibalik bungkusnya ternyata diproduksi di Indonesia.
[caption id="attachment_160517" align="aligncenter" width="576" caption="Oreo dan Ritz Asli Buatan Indonesia di Pusat Jajan dan Oleh-oleh di Vietnam."]
Bus melanjutkan kembali perjalanannya menuju Halong Bay. Setelah 3 jam berada di dalam bus akhirnya sampai juga di Halong Bay, tempat yang selama ini hanya ada dalam mimpi Saya. Terdapat banyak sekali poster berukuran cukup besar yang terdapat di gerbang masuk menuju pelabuhan Halong Bay. Gambar-gambar yang terdapat di poster tersebut adalah beberapa deretan Bukit Karst Halong Bay dan juga Gambar Gua Stalaktit dan Stalagmit yang di hiasi dengan lampu warna-warni. Terdapat angka 7 pada poster tersebut yang diikuti dengan Bahasa Vietnam yang sepertinya bermakna 7 Keajaiban Dunia.
[caption id="attachment_160520" align="aligncenter" width="584" caption="Poster-poster Bukit Karst di di Gerbang Masuk Pelabuhan Halong Bay."]
Semua peserta tour dibagikan tiket untuk memasuki Halong Bay oleh pemandu wisata. Setelah memegang tiket masing-masing kemudian satu per satu peserta tour memasuki kapal wisata Halong Bay. Banyak sekali kapal wisata yang berlabuh di pelabuhan Halong Bay ini. Bentuk kapal wisata yang akan membawa Saya dan peserta lainnya ini cukup unik yaitu mengikuti corak kapal tradisional dan berwarna coklat sehingga kesan bahan kayunya masih terlihat. Hal ini justru membuat kapal ini terlihat bagus dan memiliki ciri khas. Walau bentuknya tradisional namun fasilitas yang terdapat di kapal ini cukup mewah.
[caption id="attachment_160521" align="aligncenter" width="583" caption="Persiapan Sebelum Menaiki Kapal Wisata."]
Kapal mulai berangkat membawa semua peserta tour untuk menyaksikan eksotisme Halong Bay. Dari kejauhan tampak deretan Bukit Karst Halong Bay yang terlihat seperti sambung-menyambung antara bukit satu dengan lainnya. Beberapa peserta tour mengeluarkan kameranya untuk mengabadikan setiap momen yang dilalui. Jumlah pulau atau Bukit Karst yang terdapat di Halong Bay ini sekitar lebih dari 1000 pulau. Namun baru 900-an pulau yang sudah diberi nama.
[caption id="attachment_160524" align="aligncenter" width="584" caption="Kapal Wisata Halong Bay."]
Kapal semakin mendekati Bukit-bukit Karst yang terlihat semakin besar. Deretan Bukit Karst di Halong Bay ini sedikit memiliki kesamaan dengan deretan perbukitan yang terdapat di Pulau Phi-phi, Thailand. Hanya saja pulau-pulau atau deretan perbukitan Karst di Halong Bay ini mempunyai jumlah yang lebih banyak dan bentuknya pun bervariasi. Selain itu di dalam salah satu Bukit Karst di Halong Bay ini terdapat Gua Stalaktit dan Stalagmit yang cukup besar yang dihiasi dengan lampu warna-warni. Tetapi untuk keindahan alam bawah laut memang hanya dimiliki Pulau Phi-phi di Thailand jika dibandingkan dengan Halong Bay.
[caption id="attachment_160539" align="aligncenter" width="576" caption="Eksotisme Halong Bay Vietnam."]
[caption id="attachment_160525" align="aligncenter" width="585" caption="Eksotisme Halong Bay Vietnam (4)."]
[caption id="attachment_160538" align="aligncenter" width="584" caption="Eksotisme Halong Bay Vietnam (6)."]
Kapal mulai berlabuh di sebuah pelabuhan terapung berukuran lebih kurang 15 x 15 meter yang terdapat bangunan pondok kecil yang terbuat dari kayu diatasnya. Beberapa penumpang turun ke pelabuhan terapung dan melakukan kayaking mengelilingi beberapa Bukit Karst terdekat. Tarif untuk melakukan kayaking adalah sebesar $5 per orang. Beberapa penjual buah dan penjual makanan dan minuman ringan yang menggunakan sampan kecil pun mulai berdatangan menuju ke pelubahan terapung. Mirip pasar terapung di Banjarmasin. Para pembeli mulai berdatangan menuju pasar terapung tersebut. Diantara buah-buahan yang dijual terdapat buah rambutan yang mereka (Orang Vietnam) menyebutnya dengan Zambutan.
[caption id="attachment_160529" align="aligncenter" width="584" caption="Kapal Merapat di Pelabuhan Terapung."]
Setelah puas melakukan kayaking dan bersantai diatas kapal yang sedang berlabuh di pelabuhan terapung sambil menikmati pemandangan Bukit Karst kemudian kapal menuju ke tujuan selanjutnya, yaitu melihat gugusan Stalaktit dan Stalagmit yang terdapat di sebuah Gua di dalam salah satu Bukit Karst. Tidak lama kemudian kapal berlabuh di pelabuhan didekat salah satu Bukit Karst yang khusus dibangun untuk melabuhkan kapal-kapal wisata yang hendak berkunjung ke Gua Stalaktit dan Stalgmit. Pada saat Saya kesana pelabuhan sedang dilakukan renovasi. Sepertinya Halong Bay ingin bersolek setelah dinyatakan sebagai salah satu dari 7 keajaiban alam di dunia.
Satu per satu peserta tour turun dari kapal dan memasuki Gua yang memiliki ribuan Stalaktit dan Stalagmit. Saya takjub melihat gugusan Stalaktit dan Stalagmit yang bertambah cantik ketika disinari dengan cahaya lampu yang berwarna-warni. Saya dan para peserta tour lainnya terus menyusuri Gua dengan tekstur jalanan yang naik turun dan penuh bebatuan. Akhirnya perjalanan menyusuri Gua ini sampai di pintu keluar. Dan tampak beberapa penjual souvenir di pintu keluar ini.
[caption id="attachment_160542" align="aligncenter" width="576" caption="Pintu Masuk Gua Stalaktit dan Stalagmit Halong Bay."]
[caption id="attachment_160533" align="aligncenter" width="585" caption="Indahnya Stalaktikt dan Stalagmit Halong Bay Vietnam (3)."]
Semua peserta tour kembali satu per satu menaiki kapal dan selanjutnya kapal berlabuh pulang menuju Pelabuhan Halong Bay. Sebenarnya perjalanan menjelajahi pulau-pulau di Halong Bay ini masih terasa kurang puas karena tidak semua pulau terjelajahi. Mungkin saja karena jumlah pulau yang terdapat di Halong Bay ini terlalu banyak sehingga tidak cukup waktu untuk menghampiri semuanya. Tetapi sudahlah Saya tetap bersyukur karena bisa menyaksikan sebuah keajaiban dunia secara langsung. (Bersambung)